Loading...
SAINS
Penulis: Prasasta Widiadi 07:21 WIB | Kamis, 14 Agustus 2014

Ilmuwan Kenya Bertekad Kembangkan Iptek Kesehatan di Afrika

Seorang yang diduga kuat terpapar virus Ebola dilarikan segera ke bagian Instalasi Gawat Darurat di sebuah rumah sakit di Atlanta, Georgia. (Foto: dailymail.co.uk).

NAIROBI, SATUHARAPAN.COM – Seorang ilmuwan Kenya, Dr. Iman Osler mendapat penghargaan setelah berhasil merintis penelitian pencarian vaksin malaria. Dia mengemukakan pendapat ini seusai menerima penghargaan Royal Society Pfizer Prize. Peneliti dari Kenya Medical Research Institute (KEMRI) ini menerima penganugerahan hadiah pada Selasa (12/8) seperti diberitakan Star Kenya.

Royal Society Pfizer Prize merupakan salah satu jenis penghargaan yang dihormati di kalangan penelitian. Terutama bagi para peneliti muda di bidang biologi, dan kedokteran di Afrika.

Dalam pernyataan resmi jurnal KEMRI menyebut bahwa Dr Osler membuat penelitian tersebut guna meluruskan pemahaman banyak orang tentang  kekebalan terhadap infeksi malaria.

Iman Osler memimpin tim peneliti muda di KEMRI untuk memahami bagaimana anak-anak yang tinggal di daerah rawan malaria mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.

"Pekerjaan ini penting dalam memberikan kontribusi bagi pencarian untuk vaksin malaria," demikian bunyi salah satu pernyataan resmi tersebut.

Osler menerima hadiah dari Royal Society Pfilzer Prize dengan dana sejumlah   11.000 poundsterling atau 442 miliar rupiah yang akan digunakan para peneliti lainnya di pusat penelitian KEMRI.

Dia bergabung dengan program KEMRI-Wellcome Trust pada 1998 dan terlibat dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana anak-anak dapat mengembangkan kekebalan terhadap malaria.

“Saya senang dan gembira dengan penghargaan hadiah Royal Society Pfizer, yang saya lihat sebagai penghargaan kepada tim penelitian saya seluruh Adalah impian kami untuk membangun ilmu pengetahuan yang kuat di Afrika yang memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah utama kesehatan di Afrika,” kata Osler.

Hadiah Royal Society didukung oleh Pfizer, perusahaan farmasi Amerika. Penghargaan ini dimulai pada 2006 dan pemenang pertama adalah dokter asal Kenya, Dr. Alexis Nzila.

"Kami mengucapkan selamat kepada Dr Osler pada prestasi yang luar biasa ini, yang menunjukkan kekuatan ilmu Kenya Pekerjaan Dr Osler dan generasi baru peneliti Kenya seperti dia sangat penting untuk mendorong pengembangan di Kenya dan kawasan yang lebih luas,” kata Direktur KEMRI Prof Solomon Mpoke.

Program Wellcome Trust  didirikan pada 1989 atas kerja sama KEMRI dan Universitas Oxford, Inggris. Program ini melakukan penelitian mendasar tentang manusia dan penelitian klinis di dua pusat yang di Rumah Sakit Nasional Kenyatta dan Kilifi di Kenya. (the-star.co.ke).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home