Imam Al-Azhar Beri Kuliah Perdamaian di Dewan Gereja Dunia
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Imam Besar Masjid dan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Prof Dr Ahmed al-Tayyeb dijadwalkan mengunjungi World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja Dunia untuk memberikan kuliah umum dan berpartisipasi dalam dialog tentang perdamaian antaragama.
“Kami merasa terhormat menyambut salah satu imam dan pemimpin Muslim paling berpengaruh dunia ke Jenewa, dan saya sangat berharap mengikuti penjelasan dia,” kata Sekretaris Jenderal WCC Olav Fykse Tveit, seperti diberitakan oikoumene.org, hari Jumat (30/9).
“Sehingga dapat berbagi pandangan dengan dia, karena banyak tantangan yang dihadapi umat dan pemimpin agama bersama-sama,” kata Sekretaris Jenderal WCC Olav Fykse Tveit, seperti diberitakan oikoumene.org, hari Jumat (30/9).
Pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober, Al-Tayyeb dijadwalkan mengantarkan kuliah umum di Bossey Ecumenical Institute dengan judul “Tanggung Jawab Pemimpin Agama untuk Mencapai Perdamaian Dunia.”
Tveit menambahkan al-Tayyeb berkomitmen memperkuat pentingnya peran pemimpin agama sebagai orang yang berkomitmen untuk bekerja bagi perdamaian di dunia. “Ini akan menjadi fokus utama dari diskusi kami selama dua hari ke depan,” kata Tveit.
Tveit menekankan pihaknya menghargai pentingnya hubungan penting antara Muslim dan Kristen, di negaranya sendiri, dan di kawasan Timur Tengah dan seluruh dunia. “Kami merasa senang menyambut Profesor al-Tayyeb yang memiliki visi dan misi yang mengarah ke perdamaian,” kata Tveit.
Al-Tayyeb terpilih sebagai Imam Masjid Al Azhar di Kairo, Mesir, tahun 2010, dan merupakan tokoh yang cukup vokal dalam kaitan dengan dialog antaragama dan perdamaian serta kritikus yang kuat dari ekstremisme religius.
Pada awal 2016, ia membuat berita internasional ketika ia melakukan kunjungan bersejarah ke Vatikan untuk bertemu dengan Paus Fransiskus dan juga ke Paris, Prancis, enam bulan setelah serangan teroris di sana.
Al-Tayyeb adalah ahli dalam filsafat dan hukum Islam. Di sisi lain al-Tayyeb mendukung reformasi komprehensif pendidikan agama. Dia sering menjadi tamu dan pembicara berpengaruh pada konsultasi di seluruh dunia pada identitas Islam, memerangi terorisme, dan dialog untuk perdamaian.
Kunjungannya juga akan mencakup konsultasi dengan pengurus Komite Sentral WCC, antara lain moderator Agnes Abuom, wakil moderator Bishop Mary Ann Swenson, dan Metropolitan Gennadios, serta sekretaris jenderal Federasi Lutheran Dunia Pdt Dr Martin Junge.
Kunjungan Al-Tayyeb bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-70 Ecumenical Institute di Château de Bossey, yang merupakan tempat ribuan perempuan dan pria dari seluruh dunia menyelesaikan studi akademik, seminar, dan konferensi, sejak diresmikan pada tahun 1946. (oikoumene.org)
Editor : Sotyati
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...