Loading...
RELIGI
Penulis: Sotyati 12:48 WIB | Rabu, 11 Desember 2013

Indonesia Dorong OKI Kedepankan Dialog Antaragama

Wakil Menlu Wardana pada Konferensi Tingkat Menteri ke-40 OKI di Conakry, Republik Guinea, 9-11 Desember 2013. (Foto: deplu.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengedepankan dialog antaragama dan keyakinan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi.

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (11/12), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Wardana, pada Konferensi Tingkat Menteri ke-40 OKI di Conakry, Republik Guinea, 9-11 Desember 2013, mengatakan melalui perdamaian, peluang bagi pembangunan ekonomi dan sosial pun akan semakin terbuka lebar.

"Sebagai negara yang kaya akan keragaman, dialog telah menjadi bagian dari kehidupan bernegara di Indonesia untuk memperkuat harmoni dan toleransi. Untuk semakin memperkuat inisiatif di tingkat nasional, Indonesia senantiasa mendorong dialog antarbudaya dan keyakinan pada tingkat regional maupun global," kata Wamenlu.

Dalam kesempatan itu, Wamenlu menyampaikan Indonesia akan menjadi tuan rumah "The 6th Global Forum of the United Nation`s Alliance of Civilizations" pada 2014.

Global Forum tersebut akan dimanfaatkan untuk menegaskan kembali pentingnya prinsip-prinsip toleransi dan harmoni.

Wamenlu menyerukan perdamaian di Suriah melalui solusi politik damai dan inklusif termasuk melalui Konferensi Jenewa II yang rencananya akan diselenggarakan awal 2014.

"Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Suriah lebih dari dua tahun, harus segera diakhiri," katanya.

Pertemuan itu juga secara khusus mengalokasikan sesi untuk membahas langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan OKI yang beranggotakan 57 negara itu untuk menanggapi pelanggaran serius yang dilakukan oleh Israel terhadap Kota Al-Quds Al-Sharif, khususnya tindakan yang dinilai merusak kesucian Mesjid Al-Aqsa dan pembangunan permukiman Yahudi di kota tersebut.

Dalam kaitan itu, Wamenlu menegaskan bahwa Kebijakan Israel terhadap kota tersebut tidak dapat diterima dan harus dihentikan.

"Indonesia mengusulkan agar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel terhadap Al-Quds Al-Sharif dan Mesjid Al-Aqsa dapat segera dibahas di forum yang tepat di PBB guna mendapatkan dukungan politik dari dunia internasional," ujar Wamenlu.

Usul Indonesia itu mendapat dukungan negara-negara anggota OKI.

Konferensi Tingkat Menteri ke-40 OKI bertema "Dialogue of Civilizations, Factor for Peace and Sustainabe Development" dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Guinea Alpha Conde pada Senin (9/12).(Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home