Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:29 WIB | Jumat, 13 Maret 2015

Irak Bentuk Brigade Kristen Melawan ISIS

Brigade yang dinamai ''Tiger Guards'' ini dibentuk dari kalangan Kristen yang akan memperkuat upaya mengambil kembali kota dan desa mereka yang dikuasai ISIS. Mereka adalah sukarelawan yang memilih tidak meninggalkan Irak, dan membangun masa depan mereka di Tanah Air mereka. (Foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Militer Irak membentuk brigade pasukan Kristen pertama dan satu-satunya pada hari Kamis (12/3), setelah sejumlah peserta dinyatakan lulus pelatihan. Pasukan ini akan membantu merebut kembali kota dan desa-desa dari tangan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

Brigade baru itu akan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah otonomi Kurdi Irak, di mana sekarang para pejuang Peshmerga berperan utama dalam perang melawan ISIS. Peresmian ini dilakukan di depan pejabat Kurdi dan Assyria di kota barat laut Irak, Fishkhabur, dan dekat perbatasan dengan Suriah dan Turki.

Sebagian besar orang Kristen Irak tinggal di dataran Niniwe, sebuah daerah di antara wilayah yang sekarang dikuasai ISIS, dan pusat kota Mosul, serta di ibu kota Kurdi, Erbil, sebelum pejuang ISIS menyerang pada tujuh bulan yang lalu.

"Sekitar 600 pejuang Peshmerga dari saudara-saudara Kristen kita di dataran Niniwe bergabung dalam latihan ini, yang berfokus pada pelatihan fisik, kuliah militer dan latihan menembak," kata Abu Bakar Ismail, komandan akademi pelatihan.

"Semua peserta adalah sukarelawan... dan ingin membebaskan tanah mereka dari ISIS dan kemudian melindunginya," kata komandan itu dari pasukan khusus Kurdi berpangkat mayor jenderal.

Brigade baru ini disebut "Tiger Guards" dan dibentuk dari sisa-sisa kekuatan Asyur yang pertama kali diciptakan pada tahun 2004 untuk melindungi gereja-gereja di wilayah tersebut.

Sekitar 100.000 orang Kristen meninggalkan rumah mereka dalam semalam di awal Agustus ketika ISIS menyerang sebagian besar wilayah Irak. Mereka mengungsi ke kawasan yang dikendalikan oleh Peshmerga.

Eksodus itu digambarkan sebagai bencana terburuk yang menimpa kelompok minoritas, yang merupakan salah satu komunitas Kristen tertua di dunia.

Kristen Irak tidak memiliki tradisi membentuk kekuatan milisi pada wilayah mereka, dan cenderung ‘’low profile’’ ketika kekerasan sektarian berkobar di seluruh negeri dalam satu dekade terakhir.

Tetapi mereka yang tidak melarikan diri negara dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan kesediaan untuk mengangkat senjata dan membangun masa depan mereka pada tangan mereka sendiri.

Beberapa kelompok Kristen lainnya telah membentuk milisi dalam beberapa bulan terakhir di Irak utara. Mereka tidak berada di bawah perintah Peshmerga, tetapi didukung oleh Kurdistan. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home