Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 13:09 WIB | Sabtu, 01 April 2023

Irak Tengah, Termasuk Baghdad, Dilanda Badai Pasir

Kendaraan melaju di jalan di Bagdad saat debu tebal menyelimuti kota itu, pada 31 Maret 2023. Badai pasir menyelimuti Irak tengah, termasuk Bagdad pada 31 Maret, peristiwa cuaca pertama yang melanda negara gersang itu tahun ini, setelah terjadi pada 2022. jumlah badai pasir yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikaitkan dengan penggurunan. (Foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Badai pasir menyelimuti Irak tengah, termasuk Bagdad, pada hari Jumat (31/3), peristiwa cuaca pertama yang melanda negara gersang itu tahun ini.

Pada tahun 2022, Irak mengalami lebih dari selusin badai pasir, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikaitkan dengan penggurunan.

Warga Irak yang beradadi luar pada Jumat sore disambut dengan langit berwarna oker yang semakin akrab dan udara khas badai pasir, dengan wartawan AFP melaporkan jarak pandang sangat berkurang dan lapisan debu menutupi mobil dan rumah.

Didorong oleh angin barat, badai bergerak dari provinsi Al-Anbar sebelum mencapai Baghdad dan provinsi Salaheddin pada Jumat malam.

Pihak berwenang setempat tidak dapat memberikan angka tentang jumlah orang sejauh ini yang membutuhkan perawatan medis untuk masalah pernapasan terkait badai tersebut.

Perintah dikeluarkan untuk "fasilitas kesehatan agar waspada," kata Menteri Kesehatan Saleh al-Hasnawi dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara kementerian transportasi Maythem al-Safi mengatakan kepada AFP bahwa penerbangan masuk dan keluar dari Irak "berlanjut secara normal."

Badai pasir tahun lalu menyebabkan gangguan lalu lintas udara dan sering terjadi penutupan sekolah dan kantor. Ribuan orang dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan.

PBB menempatkan Irak di antara lima negara di dunia yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Kementerian lingkungan telah memperingatkan negara itu dapat mengalami "272 hari berdebu" per tahun, meningkat menjadi lebih dari 300 pada tahun 2050.

Amer al-Jabri, juru bicara departemen meteorologi Irak, mengatakan badai tersebut adalah akibat dari penggurunan yang disebabkan oleh “kekeringan, kurangnya hujan (dan) mengeringnya sungai.”

Dalam upaya untuk mengurangi proses tersebut, Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani meluncurkan kampanye pada pertengahan Maret untuk menanam lima juta pohon di seluruh Irak. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home