Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 16:39 WIB | Sabtu, 05 September 2015

ISIS Bebaskan 15 Umat Kristen Setelah Bayar Pajak Non-Muslim

Perempuan-perempuan Suriah berdoa di gereja. Umat Kristen Suriah di wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS mengalami tekanan bakan pengusiran dan penyanderaan. (Foto: Reuters)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM -  Setidak-tidaknya 15 warga Kristen Suriah, yang disandera kelompok ISIS di desa tengah, Al-Qaryatain, dibebaskan pada Jumat, kata kelompok pemantau.

"Sekelompok 15 warga Kristen, yang berada di bawah tahanan rumah oleh ISIS di Al-Qaryatain, dibebaskan dan telah tiba di Fayrouzah," kata Kepala Pengamat Hak Asasi Manusia untuk Suriah, Rami Abdel Rahman.

Kelompok ekstremis ISIS menahan setidak-tidaknya 230 warga, termasuk puluhan warga Kristen di desa di Provinsi Homs pada awal Agustus.

Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa 15 orang Kristen tiba di Fayrouzah, lima kilometer tenggara Homs, pada Jumat sore.

Dengan mengutip sumber kesehatan, dikatakannya bahwa mereka berada dalam kesehatan baik.

Menurut Abdel Rahman, para warga tersebut dibebaskan setelah membayar jizyah, pajak yang dikenakan pada warga non-Muslim.

Namun, pembebasan tersebut tidak termasuk Bapa Jacques Mourad, seorang imam Katolik Suriah yang diculik dari sebuah biara di Al-Qaryatain Mei lalu oleh penyerang tak dikenal tetapi ia saat ini dalam penahanan ISIS, katanya.

Media Vatikan Agence Fides mengatakan Mourad dan warga Kristen Suriah lainnya berada dalam kondisi "stabil" dan tokoh agama setempat melakukan negosiasi untuk pembebasan mereka.

Pembebasan 15 warga Kristen itu datang setelah laporan berita bahwa ISIS telah menandatangani "perjanjian dzimmi" dengan orang-orang Kristen di desa itu, mengacu pada status non-Muslim di dalam kelompok yang telah menyatakan "khalifah" itu.

Pendukung ISIS menerbitkan salinan perjanjian tersebut dalam jaringan, memuji pemimpin kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi untuk pemberian keamanan untuk warga Kristen.

Namun, perjanjian itu mengatakan keselamatan mereka hanya akan dijamin selama mereka membayar jizyah dan tidak menampilkan simbol Kristen apa pun atau pun "mengambil bagian dalam tindakan bermusuhan dengan ISIS.".

Pada Maret, IS membebaskan 19 warga Kristen Suriah dari provinsi timur laut Hasake dalam pertukaran dengan sejumlah uang.(AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home