Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:52 WIB | Selasa, 24 Maret 2015

ISIS Klaim Bunuh 29 Polisi Yaman

Korban sérangan bom bunuh diri militan ISIS di Masjid Yaman, Jumat (20/3). (Foto: reuters.com)

SANAA, SATUHARAPAN.COM - ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) pada Senin (23/3) mengaku bertanggung jawab atas penyerangan terhadap polisi di Yaman selatan yang membunuh 29 orang.

ISIS memublikasikan klaim itu dalam sebuah pernyataan online yang dikaitkan dengan cabangnya di provinsi Lahj, setelah cabang Sanaa mengatakan pihaknya berada di balik sejumlah serangan bunuh diri pada Jumat di masjid Syiah Huthi yang membunuh 142 orang.

Serangan di Sana dan Lahj pada hari yang sama pertama kali diklaim ISIS di Yaman, tempat rivalnya, Al Qaeda, masih menjadi kelompok ekstremis paling penting.

Kelompok “singa” di Lahj “menghabisi 29 orang murtad” di antara anggota pasukan keamanan, katanya dalam pernyataan singkat yang dikirim di Twitter.

ISIS  - sebuah kelompok Sunni - mengancam akan terus melancarkan serangan dan menuding kaum Syiah Houthi sebagai sesat.

Seorang pejabat keamanan setempat mengatakan 29 orang termasuk 27 anggota pasukan keamanan, terbunuh dalam bentrokan di Lahj, sebelah utara kota Aden, setelah para pria bersenjata menyerang polisi.

Sementara itu Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi meminta GCC supaya melakukan intervensi militer terhadap pemberontak Houthi.
 
Dalam wawancara, Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin memperingatkan bahwa konflik yang sedang berlangsung mempengaruhi seluruh bangsa, mencatat bahwa para pemberontak Houthi sedang berusaha untuk membunuh pembicaraan damai yang diusulkan di Riyadh.
 
"Pemerintah Yaman bekerja dengan Gulf Cooperation Council (GCC) dan Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri ekspansi Houthi," katanya, mencatat bahwa Hadi telah meminta PBB dan GCC supaya "campur tangan menghadapi Houthi."
 
"Negara GCC sedang mempertimbangkan permintaan ini," tambahnya.
 
Enam-negara GCC - Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan Bahrain - memperingatkan bahwa mereka akan bertindak untuk melindungi keamanan Semenanjung Arab dan menggambarkan pengambilalihan sebagian wilayah Yaman oleh Houthi sebagai tindakan "teroris."
 
Houthi menguasai ibu kota Sanaa September lalu, dilanjutkan ke beberapa provinsi di wilayah utara. Presiden Hadi, yang melarikan diri dari tahanan rumah di Sanaa bulan lalu, telah mendirikan basis kekuasaan di kota pelabuhan Aden. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home