Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:18 WIB | Minggu, 26 Mei 2024

Israel Selidiki Video Tentara Membakar Buku di Gaza, Kemungkinan Al-Quran

Tentara Israel melihat bangunan yang hancur di Jalur Gaza saat mereka berdiri di dekat perbatasan Israel-Gaza, terlihat dari Israel selatan, hari Selasa, 9 April 2024. (Foto: dok. AP)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tentara Israel mengatakan pada hari Jumat (24/5) bahwa mereka telah membuka penyelidikan setelah gambar-gambar yang diposting di media sosial menunjukkan seorang tentara Israel di Gaza membakar buku-buku, kemungkinan termasuk salinan Al-Quran.

“Penyelidikan dibuka oleh divisi investigasi kriminal polisi militer,” kata tentara kepada AFP sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang gambar tersebut.

“Perilaku tentara dalam video itu tidak sejalan dengan nilai-nilai (militer Israel),” katanya, seraya menambahkan bahwa militer “menghormati semua agama dan dengan tegas mengutuk perilaku seperti itu.”

Video viral tersebut, yang keasliannya belum dapat diverifikasi oleh AFP pada Jumat (24/5) malam, menunjukkan seorang tentara yang mengenakan seragam yang mirip dengan yang digunakan di tentara Israel dan melemparkan sebuah buku yang mungkin merupakan salinan Al-Quran ke dalam api.

Baik video maupun fotonya disiarkan di televisi Israel.

Seorang jurnalis dari situs investigasi Bellingcat mengatakan rak buku yang muncul di foto itu sama dengan yang ada di perpustakaan Universitas al-Aqsa di Kota Gaza.

Sejak pecahnya perang di Gaza, tentara Israel berulang kali dituduh mengunggah konten di akun media sosial mereka yang merendahkan warga sipil Palestina.

Sebuah video yang menjadi viral pada bulan November diduga menunjukkan seorang tentara Israel mendedikasikan ledakan di Gaza untuk putrinya pada hari ulang tahunnya.

Video lain yang beredar pada bulan Januari konon menunjukkan seorang tentara mengenakan kostum dinosaurus dan mengisi tank dengan peluru.

Pada bulan Februari, pengacara militer terkemuka Israel membuka penyelidikan kriminal atas beberapa insiden dugaan pelanggaran oleh tentara selama perang.

Insiden tersebut “menimbulkan kecurigaan akan adanya penganiayaan terhadap tahanan, kematian tahanan, penjarahan, dan penggunaan kekerasan secara ilegal,” kata Korps Advokat Jenderal Militer dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menyandera 252 orang, 121 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 37 orang yang menurut tentara tewas.

Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan 35.800 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data yang diberikan oleh kementerian kesehatan wilayah tersebut. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home