Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:48 WIB | Jumat, 29 Maret 2024

Pria Irak Pelaku Pembakaran Al Quran Berencana Mencari Suaka di Norwegia

Pengunjuk rasa Salwan Momika mengibarkan bendera Swedia di luar kedutaan Irak di Stockholm, pada 20 Juli 2023, di mana ia berencana untuk membakar salinan Al Quran dan bendera Irak. Momika, seorang pria Irak yang melakukan beberapa kali pembakaran Al Quran di Swedia mengatakan kepada sebuah surat kabar pada Rabu, 27 Maret 2024 bahwa dia akan mencari suaka di negara tetangga Norwegia setelah ada perintah deportasi oleh pihak berwenang di Stockholm. (Foto: dok. Oscar Olsson/TT via AP)

STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria Irak yang beberapa kali melakukan pembakaran Al Quran di Swedia mengatakan kepada sebuah surat kabar pada hari Rabu (27/3) bahwa dia akan mencari suaka di negara tetangga Norwegia setelah ada perintah deportasi oleh pihak berwenang di Stockholm.

Salwan Momika, 37 tahun, telah melakukan beberapa kali pembakaran dan penodaan kitab suci Islam di Swedia selama beberapa tahun terakhir.

“Saya sedang dalam perjalanan ke Norwegia,” kata Momika dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Rabu (27/3) oleh tabloid Swedia, Expressen. “Swedia hanya menerima teroris yang diberikan suaka dan perlindungan, sedangkan filsuf dan pemikir diusir.”

Video pembakaran Al Quran yang provokatif oleh Momika mendapat publisitas di seluruh dunia dan menimbulkan kemarahan dan kritik di beberapa negara Muslim, yang menyebabkan kerusuhan dan keresahan di banyak tempat. Dia saat ini sedang diselidiki oleh pihak berwenang Swedia karena hasutan terhadap kelompok etnis di Swedia.

Menurut Expressen, Momika adalah salah satu alasan mengapa keanggotaan Swedia di NATO, yang diselesaikan awal bulan ini, tertunda selama berbulan-bulan. Di antara negara-negara lain, tindakannya mendapat publisitas luas di Turki, anggota NATO, yang memveto upaya Stockholm untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut untuk jangka waktu yang lama.

Otoritas migrasi Swedia mencabut izin tinggal Momika pada bulan Oktober, dengan mengatakan bahwa dia telah memberikan informasi yang salah pada permohonannya dan dia akan dideportasi ke Irak. Namun deportasinya ditunda karena alasan keamanan, karena menurut Momika, nyawanya bisa terancam jika dipulangkan ke negara asalnya.

Media Swedia memberitakan bahwa Momika diberikan izin tinggal pada tahun 2021. Sehubungan dengan keputusan deportasi tahun lalu, Momika diberikan izin tinggal sementara baru yang habis masa berlakunya pada 16 April, menurut Expressen.

“Saya pindah ke negara yang menyambut saya dan menghormati saya. Swedia tidak menghormati saya,” kata Momika kepada surat kabar tersebut, seraya menambahkan bahwa dia telah memasuki Norwegia dan sedang dalam perjalanan ke ibu kota, Oslo.

Belum ada komentar langsung dari pihak berwenang Norwegia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home