Javi Martinez Putus Asa Kemungkinan Kariernya Berakhir

MUNCHEN, SATUHARAPAN.COM – Gelandang Bayern Munchen Javi Martinez  mengungkapkan bahwa dia takut kariernya mungkin berakhir dalam usia muda karena  cedera yang tidak kunjung sembuh. 

"Saya punya saat di mana saya mempertanyakan segala sesuatu. Ini adalah waktu yang sangat sulit secara mental," kata Javi Martinez  seperti diberitakan soccerway, Jumat (11/9).

Pemain internasional Spanyol ini  cedera dalam dua musim terakhir dan hanya tiga kali tampil di semua kompetisi pada musim 2014-2015. 

Javi Martinez kembali pelatihan skuad awal pekan ini, meskipun pelatih Munchen, Josep Guardiola kemungkinan tidak akan menurunkannya. 

“Anda melihat hari lewat, namun lutut tidak bisa lebih baik. Seluruh proses ini benar-benar sulit. Saya bahkan memiliki hari yang saya pikir  tidak akan pernah nyaman lagi bagi saya,” kata dia.

“Pelatih fisik saya selalu berhasil menenangkan, mereka mengatakan kepada saya bahwa cedera tersebut membutuhkan waktu cukup lama menyembuhkan,” dia menambahkan.

 Tentang kemungkinan rumor kembali ke Athletic Bilbao, ia mencatat bahwa ia "tidak ingin berkomentar lebih lanjut, dia menganggap bahwa satu-satunya hal yang penting menunjukkan kedewasaan bermain adalah dengan memperkuat Bayern Munchen. 

“Saya juga berharap saya bisa masuk tim nasional Spanyol,” kata dia.

Pemain internasional Spanyol itu dibekap cedera lutut parah saat menghadapi Borussia Dortmund di Piala Super Jerman pada musim kompetisi 2014-2015. Cedera tersebut memaksa Martinez absen panjang, diprediksi hingga tujuh bulan.

 pelatih Josep Guardiola mengaku sudah puas dengan skuatnya sehingga tidak perlu lagi mendatangkan pemain baru. Seperti diketahui, Bayern telah merekrut Robert Lewandowski, Sebastian Rode, Juan Bernat, dan terakhir Pepe Reina.

"Kami akan melakukan beberapa pertimbangan," kata  Direktur Teknik Bayern Munchen Michael Reschke.

Reschke belum tahu apakah akan membeli pemain baru lagi di lini tengah. (soccerway.com)

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari