Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:12 WIB | Selasa, 05 Juni 2018

Jelang Hari Lingkungan, Pesepeda dan Relawan Filipina Punguti Sampah

Ilustrasi. Para relawan aktivis lingkungan memunguti sampah-sampah plastik di pantai Boracay, Filipina. (Foto: voaindonesia.com)

FILIPINA, SATUHARAPAN.COM – Pemerhati lingkungan dan sukarelawan di Filipina pada hari Minggu (3/6) bersepeda untuk menarik perhatian orang pada dampak botol plastik terhadap lingkungan.

Perjalanan bersepeda itu dilakukan setelah aktivis lingkungan memunguti sampah hari Sabtu (2/6) di pantai dekat cagar burung. Kegiatan pembersihan sampah dan bersepeda itu dilakukan menjelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati 5 Juni ini.

Lebih dari 200 pesepeda turun ke jalan-jalan di Manila hari Minggu (3/6), menganjurkan Filipina yang bebas plastik. Mereka bersepeda untuk meningkatkan kesadaran akan dampak plastik terhadap lingkungan dengan mengajak sesama pesepeda lebih dekat dengan alam.

Ketua Firefly Brigade, Jack Yabut mengatakan, “Kami yakin, asalkan setidaknya, satu orang ikut bersepeda, ia akan memahami pentingnya lingkungan dan udara bersih, air, tanah, dan samudera, karena ia lebih dekat dengan alam; lebih dekat dengan alam setiap hari."

Panitia, mendirikan tempat-tempat pengisian air di sepanjang perjalanan hampir 13 kilometer itu, untuk mendorong pesepeda mengisi wadah isi ulang, dengan air daripada membeli atau menggunakan botol plastik sekali pakai.

Andy Bernal, peserta acara dan pensiunan teknisi, mengatakan, “Masalah penggunaan plastik di Filipina adalah semua orang menganggapnya sekali pakai. Mereka membuangnya. Mereka tidak mengembalikannya ke tempat daur ulang. Kita harus bisa mendaur ulang plastik. Kita harus membawa dan membuangnya dengan benar.”

Tanda pagar acara itu, "bebaskan diri dari plastik", adalah ajakan untuk berpikir ulang mengenai cara orang menggunakan dan membuang plastik.

Hari Sabtu (2/6), sebelum acara bersepeda itu, dua lusin sukarelawan memunguti sampah yang terdampar di pantai di luar cagar burung, di pinggiran ibu kota. Freedom Island terletak kurang dari satu kilometer dari Manila, dan menjadi persinggahan 41 spesies burung migran dari Agustus hingga April.

McJarwin Cayacap dari Aliansi Humanis Filipina mengatakan, “Melalui cara-cara kecil seperti gerakan pembersihan, pembicaraan tentang lingkungan, perayaan hari-hari seperti Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami memberi informasi kepada orang-orang supaya sadar bahwa mereka di sini tidak hanya sekadar untuk hidup, tetapi harus melestarikan apa yang mereka miliki sekarang dan bahkan membuatnya lebih baik bagi generasi mendatang.”

Menurut organisasi lingkungan yang berbasis di Amerika, Ocean Conservancy, Filipina memproduksi lebih dari 2,5 juta metrik ton sampah plastik setiap tahun. (voaindonesia.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home