Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 17:32 WIB | Kamis, 09 Juli 2015

Jimmy Carter: Yesus akan Dukung Pernikahan Gay

Jimmy Carter bersepeda di rumahnya di kota Plains, Georgia. Foto diambil saat ia berusia 84 tahun. (Foto: wikipedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menegaskan bahwa Yesus pun akan mendukung pernikahan gay, kurang dari dua minggu setelah AS disahkan serikat sesama jenis.

“Saya kira semua orang harus memiliki hak untuk menikah, terlepas dari jenis kelamin mereka,” Carter menjelaskan selama wawancara dengan HuffPost Live, Senin (6/7).

“Walaupun saya tidak punya ayat pendukung dalam Alkitab, saya percaya Yesus akan menyetujui pernikahan gay. Namun, itu hanya keyakinan pribadi saya sendiri,” laki-laki bernama lengkap James Earl Carter, Jr itu menambahkan.

“Saya pikir Yesus akan mendorong setiap hubungan cinta jika itu jujur ​​dan tulus dan tidak merusak orang lain, dan saya tidak melihat pernikahan gay merusak orang lain.”

Namun, ia mengatakan ia tidak akan mendukung pemerintah memaksa gereja lokal untuk melakukan pernikahan gay jika melawan doktrin gereja itu.

Carter, seorang Kristen yang taat, berbicara tentang pentingnya iman selama kepresidenannya, serta pada hari ini. “Ini selalu penting dalam hidup saya. Saya orang Kristen lahir baru... saya warga Gereja Baptis, saya mengajar Sekolah Minggu hingga kemarin, dan saya akan mengajar lagi Minggu depan,” katanya.

“Saya sangat terlibat di gereja kami, dan iman saya menjadi dasar dorongan saya ketika saya sedang dalam kesulitan atau gagal pada sesuatu. Dan, iman saya telah memberi saya kesempatan baru atau motivasi untuk meraih hal-hal besar dalam hidup saya sendiri .

“Saya tidak pernah punya konflik serius antara kewajiban politik dan keyakinan agama saya,” ia melanjutkan, meskipun ia mengatakan bahwa ia memiliki “masalah dengan aborsi”.

    Peran Jimmy Carter,  baca juga:

“Saya sulit percaya bahwa Yesus misalnya akan menyetujui aborsi kecuali itu karena pemerkosaan, inses, atau kehidupan ibu dalam bahaya. Jadi, itulah pergumulan saya. Tapi, sumpah kepresidenan saya dahulu adalah untuk mematuhi konstitusi ... jadi saya taat dengan itu,” laki-laki 90 tahun itu menjelaskan.

Berbicara tentang penembakan di Charleston, Carolina Selatan, Carter mengatakan dia tidak terkejut ketika jemaat Gereja Emmanuel African Methodist Episcopal memilih untuk mengampuni orang yang membunuh sembilan umat nya. Carter dibesarkan menghadiri gereja AME di Georgia.

Dia mengatakan salah satu yang paling penting dari nilai-nilai iman Kristen adalah “pengampunan total”.

“Kristus berkata kita harus mengampuni orang tujuh puluh kali tujuh kali. Jadi, itu tidak mengejutkan saat saya melihat respons mereka yang altruistik, alami terhadap tragedi yang mengerikan itu. Saya sangat sedih ketika penembakan itu terjadi. Dan, saya berharap gereja itu akan menjadi sembuh, dan itu akan menjadi lebih kuat di masa depan karena tragedi yang telah menyerang jemaat.”

Berkenaan dengan hubungan ras di AS, Carter mengatakan: “kita masih memiliki jalan panjang untuk dalam perjuangan.” (christiantoday.com)

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home