Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:26 WIB | Kamis, 24 Oktober 2019

Jokowi Blak-Blakan Ada Menteri Gagal Paham Visi Misi Presiden

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin memimpin Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10/2019). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada beberapa menteri yang gagal paham pada lima tahun lalu terkait visi dan misi.

"Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).

Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui para menteri dan pejabat setingkat menteri mengenai kerja kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak ada visi misi menteri.

"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham," katanya.

Ia mengatakan di setiap rapat, baik paripurna, ratas, rapat internal, ada sebuah payung hukum. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," katanya.

Presiden mempersilakan para menteri ramai dalam rapat saja.

"Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan, tapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan," tegasnya.

Menurut dia, kalau ada perubahan perubahan dan kondisi kondisi tertentu, bisa ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas.

Arahan Kerja Tim Di Kabinet Indonesia Maju

Presiden mengarahkan para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk bekerja sama dalam satu tim.

"Kerja kita adalah kerja tim, bukan kerja menteri per menteri, bukan kerja sektoral," katanya.

Menurut Presiden, dalam membangun Negara Indonesia yang besar, kementerian dan lembaga tidak dapat bekerja sendiri-sendiri dan tidak mengedepankan ego-sektoral.

Jokowi menegaskan semua kementerian akan dikoordinasi oleh kementerian koordinasi di atasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengungkap ada mantan pembantu Presiden yang ternyata tidak pernah datang ke suatu kementerian koordinasi.

"Bagaimana kita bisa mengkonsolidasi, bagaimana bisa berkoordinasi, jika diundang rapat oleh menko tidak pernah hadir," tegas Jokowi.

Dia menjelaskan dibutuhkan kerja sama yang erat dalam menyukseskan pembangunan Indonesia ke depan.

Presiden, didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, telah memimpin sidang kabinet paripurna perdana yang dihadiri oleh menteri maupun pejabat setingkat menteri.

Dalam arahannya Presiden juga menekankan visi misi ke depan yang dibawa kementerian adalah visi misi Presiden bersama Wakil Presiden.

Dia juga meminta para menterinya untuk menyelesaikan persoalan dalam rapat hingga tuntas dan kompak.

"Kalau sudah diputuskan di dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi. Silakan ramainya di dalam rapat. Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan," kata Presiden.

Sebelumnya saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) Presiden Jokowi sudah mengingatkan para menterinya bahwa tidak ada visi misi menteri yang berbeda dengan visi misi Presiden dan Wapres.

"Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden," kata Presiden Jokowi saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/10).

Presiden Jokowi di akhir pengenalan Kabinet Indonesia Maju, paling tidak memberikan enam pesan atau peringatan kepada para menteri atau pejabat setingkat menteri.

Selain mengingatkan tidak ada visi misi menteri, Presiden Jokowi juga mengingatkan para menteri tidak melakukan korupsi.

Presiden meminta para menteri menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Dia juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja produktif.

Kepala Negara juga meminta para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, Mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata.

"Selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya," katanya.

"Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang gak serius, gak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," katanya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home