Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:17 WIB | Senin, 12 Agustus 2013

K-Pop, Setitik Harapan Perdamaian Timur Tengah?

Girls Generation, salah satu K-Pop (foto: penchenk.com).

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Saat delegasi Israel dan Palestina sedang mencari jalan keluar untuk menyamakan pikiran tentang konflik Timur Tengah, ternyata ada hal berbeda yang dapat menyatukan anak-anak muda di wilayah konflik itu.

Para peneliti di Universitas Ibrani, Yerusalem, mengatakan populernya budaya Korea atau yang disebut juga gerakan “Hallyu”, memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar K-Pop di wilayah konflik tersebut, seperti yang dikutip di surat kabar Israel Calcalist.

Menurut pengamatan para peneliti, ada sekitar 5.000 penggemar K-Pop di Israel dan 3.000 di wilayah Palestina. Mereka berharap bahwa fenomena K-Pop ini dapat membawa setitik harapan untuk mempersatukan penggemar di dua wilayah yang terbagi itu.

“Ini adalah sesuatu yang dapat memberikan setitik harapan bagi mereka, karena terkadang di Yerusalem sebuah harapan itu suatu hal yang sangat jarang ditemukan.” Kata pelajar asal Arab Saudi, Alaa Abid yang dikutip dari surat kabar Calcalist.

Dr Nissim Atmazgin dari Universitas Ibrani mengatakan bahwa kaum muda di Israel dan Palestina melihat K-pop sebagai "modal budaya" karena membuat mereka keluar dari keadaan.

Hallyu mengacu pada budaya populer asal Korea Selatan, yaitu K-Pop, K-Drama, K-Fashion dan K-Beauty. Gerakan hallyu bermula pada menyebarnya drama-drama Korea Selatan ke kawasan Asia Tenggara yang telah berkembang selama satu dekade terakhir dan menjadi sesuatu yang fenomenal. Salah satu bintang K-Pop yang terkenal adalah Psy dengan video klipnya yang berjudul “Gangnam Style” yang paling sering diputar di YouTube.

Jumlah kehadiran penonton pada konser K-Pop di Israel dilaporkan meningkat sepuluh kali lipat dalam tiga tahun ini. Bahkan saat ini drama Korea telah menggeser kepopuleran drama Amerika yang memperlihatkan budaya tradisional di tengah arus modernisasi dan bagaimana pemeran utama dalam drama tersebut tetap berpikir dan berperilaku positif dalam menghadapi kesulitan.

Israel dan Palestina bukanlah satu-satunya negara yang terjangkit demam K-Pop. Menurut koran Saudi Gazzete, drama Korea juga mempunyai penonton yang banyak di Mesir dan Iran. (english.alarabiya.net)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home