Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:53 WIB | Kamis, 20 Maret 2014

Kapolri: Provost Masih Dalami Penembakan Anggota Polri

Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Sutarman pada 19 November 2013 dalam acara temu insan pers mengatakan membolehkan Polwan memakai jilbab saat bertugas. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan penembakan anggota Polri yang diduga dilakukan oleh koleganya masih didalami oleh provost untuk diketahui penyebabnya.

"Kita sedang periksa, provost sedang bekerja. Saya belum bisa menyampaikan. Kita jangan menduga-duga dulu," kata Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu sore.

Kapolri mengatakan telah ada dua orang yang dimintai keterangannya terkait peristiwa itu. "Yang sedang diperiksa dua orang bahwa terjadi cekcok tapi saat terjadi ledakan yang tahu yang bersangkutan dan yang meninggal. Temannya tidak melihat langsung. Itu menjadi tugas penyidik," Sutarman mengungkapkan.

Berangkat dari pengalaman ini, lanjut Sutarman, maka ini menjadi masukan bagi kepolisian untuk prosedur peminjaman atau pemegang pistol di lingkungan Polri dilakukan kembali pengujian ulang. "Itu saya sudah sampaikan ke satker. Uji ulang apakah ini memenuhi persyaratan teknis dan persyaratkan psikotes. Kalau orang marah-marah dan berbahaya jangan dikasih," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto saat memberikan keterangan pers mengatakan, "(Terduga) pelaku (Susanto) masih belum mengaku, menurut S (Susanto), korban bunuh diri."

Agus menjelaskan keterangan terkini dari saksi, yakni senjata api yang ditemukan di tempat kejadian perkara memang milik Susanto, namun diduga diambil oleh Pamuji karena ditegur oleh Susanto. "Senjata api diambil dari pemiliknya karena yang bersangkutan ditegur oleh almarhum saat bekerja tidak menggunakan pakaian dinas," Agus menjelaskan.

Saat ini, tambah Agus, proses penyelidikan, termasuk mendalami keterangan dari saksi-saksi masih didalami di Polda Metro Jaya. "Informasi yang diperoleh masih simpang siur. Apakah ada saksi saat kejadian, dan saat ini masih mendalami saksi-saksi," Agus menambahkan.

Sebelumnya, AKBP Pamuji diduga tewas tertembak oleh Brigadir Susanto pada Selasa (18/3) sekitar pukul 21.50 WIB di kawasan Polda Metro Jaya. Yani menjelaskan berdasarkan keterangan saksi Komandan Regu (Danru) Dua Piket Yanma Polda Metro Jaya, Aiptu Dede Mulyani, terjadi percekcokan antara Pamuji dengan Susanto sebelum insiden penembakan.

Kemudian, lanjut Yani, tidak lama setelah Dede meninggalkan tempat itu, terdengar suara tembakan sebanyak dua kali, dan saksi melihat korban telah terluka.

“Korban langsung menjalani pemeriksaan medis di Bid Dokkes Polda Metro Jaya dan Brigadir Susanto diamankan di piket provos Polda,” Yani mengungkapkan.

Para penyidik Polda Metro Jaya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan secara tertutup dan saat ini tidak ada yang diperkenankan masuk ke lokasi di kompleks Polda Metro Jaya. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home