Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:54 WIB | Kamis, 01 Agustus 2013

Kardinal Dolan: Pernyataan Paus Fransiskus tentang Gay, Menegaskan Posisi Gereja

Kardinal Dolan: Pernyataan Paus Fransiskus tentang Gay, Menegaskan Posisi Gereja
Paus Fransiskus mendengarkan pertanyaan wartawan dalam penerbang kembali ke Roma, setelah berkunjungan ke Brazil, pada 29 Juli 2013. (Foto: christianpost)
Kardinal Dolan: Pernyataan Paus Fransiskus tentang Gay, Menegaskan Posisi Gereja
Kardinal dari Keuskupan Agung New York, Timothy Dolan. (Foto: cathnewsusa)
Kardinal Dolan: Pernyataan Paus Fransiskus tentang Gay, Menegaskan Posisi Gereja
Ketua Organisasi Nasional untuk Pernikahan (Ruth Institute) di California, Dr Jennifer Roback Morse. (Foto: ruthinstitute)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Kardinal dari Keuskupan Agung New York, Timothy Dolan, belum lama ini menjelaskan bahwa Paus Fransiskus dan Gereja Katolik Roma masih menganggap homoseksualitas adalah salah.

Kardinal Dolan mengatakan hal itu dalam siaran media CBS This Morning, pernyataan Paus itu memperjelas posisi Gereja yang menerima homoseksual tanpa menerima perilaku homoseksual.  

"Paus Fransiskus akan menjadi yang pertama untuk mengatakan, 'Pekerjaan saya bukan untuk mengubah ajaran Gereja. Pekerjaan saya adalah untuk hadir sejelas mungkin'," kata Kardinal Dolan, pada Selasa (30/7), seperti dilansir dari situs christianpost.

"Sementara itu, tindakan-tindakan tertentu mungkin salah ... (tetapi) kita akan selalu mencintai dan menghormati orang dan memperlakukan orang dengan bermartabat," kata Kardinal Dolan, yang juga menjabat sebagai Ketua Konferensi Waligereja Amerika. 

Pertanyaan Wartawan tentang Gay

Pada hari terakhir kunjungan Paus ke Brazil untuk Hari Pemuda Se-Dunia, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan wartawan tentang posisi kaum gay dalam Gereja Katolik. "Jika seseorang gay dan ia mencari Tuhan dan memiliki niat baik, siapa aku untuk menilai?" kata Paus. Ia menambahkan bahwa kaum gay "tidak boleh terpinggirkan" dalam perjalanan pesawat menuju Vatikan, pada Senin (29/7) yang lalu.

Pernyataan Paus Fransiskus tersebut menjadi pemberitaan besar pada media sekuler di Amerika Serikat, yang secara khusus menyoroti pernyataan "siapa aku untuk menilai?" Akan tetapi, banyak pihak yang berpendapat bahwa respon media massa terhadap pernyataan Paus telah 'menggiring mereka keluar dari konteks, karena waktu itu ia (Paus) menjawab dalam konteks pertanyaan tentang lobi LGBT yang terjadi dalam Gereja. 

Di tempat terpisah, menurut jajak pendapat yang dilakukan pewresearch.org terhadap komunitas  lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) di Amerika, diperoleh data 79 persen orang dewasa LGBT yang menganggap Gereja tidak ramah terhadap mereka dan 66 persen LGBT beragama mengatakan hal yang sama.

Gay diintegrasikan ke dalam masyrakat

Selanjutnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Katekismus Gereja Katolik menjelaskan ini dengan sangat baik. Ia mengatakan, "seseorang tidak harus meminggirkan orang-orang ini, mereka harus diintegrasikan ke dalam masyarakat." 

"Masalahnya bukan ini [homoseksual] orientasi. Kita harus menjadi seperti saudara dan saudari. Masalahnya adalah sesuatu yang lain, masalahnya adalah melobi baik untuk orientasi ini atau lobi politik atau lobi Masonik," kata Paus Fransiskus.

Di lain pihak, beberapa kelompok menanggapi penafsiran keliru yang beredar pada media masa terhadap pernyataan Paus Fransiskus yang melakukan wawancara informal dalam pesawat terbang. Ketua Organisasi Nasional untuk Pernikahan (Ruth Institute) di California, Dr. Jennifer Roback Morse, mengatakan bahwa jawaban Paus tidak resmi tetapi konsisten dengan ajaran abadi Gereja, meskipun dalam perjalanan pulang ke Vatikan.

"Paus tidak mengatakan sesuatu yang baru dalam sambutannya, itu spontan kepada wartawan dalam penerbangan pulang Kepausan dari World Youth Day. Semua yang dia katakan benar-benar konsisten dengan ajaran abadi dari Gereja Katolik, yang menyatakan bahwa ada perbedaan moral penting antara hasrat seksual dan tindakan seksual," kata Morse membedakan.

"Sejak Kejatuhan, kita semua dilahirkan dengan keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak konsisten dengan hukum-hukum Allah. Ini termasuk mereka yang pola hasrat seksual terutama untuk orang-orang dari jenis kelamin yang sama," kata Morse, pada Selasa (30/7).

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home