Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 23:56 WIB | Senin, 29 Juli 2013

Paus Fransiskus: Siapakah Saya Sehingga Harus Menghakimi Gay?

Paus Fransiskus, tiba di Roma, Minggu (28/7). (Foto: bbc)

ROMA, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus mengatakan bahwa gay (homo seksual) tidak boleh terpinggirkan tetapi diintegrasikan ke dalam masyarakat. Ia menegaskan kembali posisi Gereja Katolik Roma bahwa tindakan homoseksual adalah dosa, tapi orientasi homoseksual tidak.

Pernyataan tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam konferensi pers di dalam perjalanan menuju Vatikan, Minggu (28/7) waktu setempat. "Jika seseorang gay mencari Allah dan memiliki niat baik, siapa saya untuk menghakimi dia?" kata Paus kepada wartawan sekembalinya dari Brasil, di Roma, seperti dilansir situs bbc.co.uk.

Paus juga mengatakan, dia mengetahui orang-orang yang telah berbicara tentang beberapa jenis "Lobi gay" di Vatikan, yang hanya untuk melindungi Imam tertentu namun juga untuk mengancam dan memeras orang lain. Ia mengkhawatirkan "lobi-lobi" yang terjadi di Vatikan, seperti dikutip dari situs catholicnews.com.

Paus Emeritus Benediktus XVI

Selanjutnya, Paus juga mengatakan bahwa dia ingin peran yang lebih besar bagi perempuan dalam Gereja, tetapi menegaskan mereka tidak bisa menjadi Imam.

Ketika ditanya wartawan mengenai peran perempuan dalam Gereja, Paus Fransiskus berkata, "Kita tidak dapat membatasi peran perempuan dalam Gereja untuk gadis altar atau presiden amal, itu harus ada lagi. Tetapi berkaitan dengan penahbisan perempuan, Gereja telah berbicara dan mengatakan tidak ... Pintu itu ditutup."

Sebelum kepemimpinan Paus Fransiskus, pendahulunya Paus Emeritus Benediktus XVI menandatangani sebuah dokumen tahun 2005 yang mengatakan pria dengan kecenderungan homoseksual yang mengakar tidak boleh menjadi imam.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa pemuka agama yang gay harus diampuni dan dosa-dosa mesti mereka tinggalkan.

Mengatasi Isu 'lobi' Gay

Dalam kesempatan itu, Paus mengingatkan kembali dokumen Katekismus Gereja Katolik yang secara tegas berbicara perihal kelainan seksual.  Ia juga mengutuk lobi yang dilakukan sejumlah pihak untuk melegalkan komunitas gay. "Katekismus Gereja Katolik menjelaskan ini dengan sangat baik. Seseorang tidak boleh meminggirkan orang-orang ini, tetapi bahwa mereka harus diintegrasikan ke dalam masyarakat," kata Paus Francis, dalam 80 menit wawancara dengan wartawan Vatikan.

Paus Fransiskus mengatakan hal terpenting untuk mengatasi masalah lobi gay adalah untuk "membedakan antara orang yang gay dan seseorang yang membuat lobi gay.  Masalahnya bukan orientasi ini (homoseksual) -... Kita harus menjadi seperti saudara dan saudari, tetapi masalahnya adalah sesuatu yang lain, masalahnya adalah melobi, baik untuk orientasi ini maupun untuk lobi politik atau lobi Masonik.

"Lobi gay tidak baik." (Tetapi) "Seseorang gay yang mencari Allah, yang berkehendak baik, apakah baik aku yang menghakimi dia?(Selain itu) masalahnya adalah lobi sebagai orientasi gay ini, atau lobi-lobi dari orang-orang serakah, lobi-lobi politik, lobi Masonik, begitu banyak lobi. Ini adalah masalah yang lebih buruk," kata Paus Fransiskus.

Selain membicarakan persoalan gay, Paus Fransiskus ditanyai juga mengenai Bank Vatikan yang bermasalah. Kata Paus, institusi tersebut harus menjadi jujur dan transparan dan bahwa dia akan mendengarkan nasihat tentang apakah (bank) itu bisa direformasi atau harus ditutup sama sekali.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home