Loading...
DUNIA
Penulis: Kartika Virgianti 13:17 WIB | Kamis, 22 Agustus 2013

Kebocoran Nuklir: 18 Anak-anak di Fukushima Ditemukan Mengidap Kanker Tiroid

Kepala pengawas nuklir negara (Nuclear Regulatory Authority/NRA) Shunichi Tanaka menghadiri konferensi pers di Tokyo, 21 Agustus 2013 (foto: econews.com.au)

FUKUSHIMA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 300 ton air limbah radioaktif mengalir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima. Pemerintah Jepang sedang dalam keadaan krisis demi memastikan kebocoran karena Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (Tokyo Electric Power Company/TEPCO) telah gagal mengatasi kebocoran.

Pejabat dan masyarakat telah mengecam TEPCO Fukushima karena gagal untuk mengatasi kebocoran dan melaporkan situasi yang sebenarnya.

Delapan belas anak-anak dari Perfektur Fukushima telah dilaporkan mengalami kanker tiroid  Rabu (21/8), sementara 25 orang lain yang diduga mengalami penyakit terkait radiasi nuklir, berdasarkan laporan dari NHK Jepang.

Pemeriksaan medis sedang dilakukan pada 360.000 anak dari wilayah tersebut yang masih berusia 18 tahun ke bawah pada kecelakaan nuklir Maret tahun 2011 lalu. Temuan ini dilaporkan oleh petugas prefektur, yang meninjau dampak radiasi terhadap mereka yang tinggal di daerah yang terkena.

Keadaan Darurat Tingkat Tiga

Jepang akan menaikan tingkat keparahan terbaru dari kebocoran Fukushima ke Tingkat Tiga, yang dianggap sebagai “kecelakaan radiasi serius” pada Skala Peristiwa Nuklir Internasional (International Nuclear Event Scale/INES) untuk pemberitaan radiologi, berdasarkan reuters.

“Dilihat dari jumlah dan kepadatan kebocoran radiasi yang mencemari air, tingkat tiga merupakan penilaian yang tepat,” kata ketua komisaris pengawas nuklir negara (Nuclear Regulatory Authority/NRA), Sunichi Tanaka, pada konferensi pers di Tokyo hari Rabu (21/8).

Laporan mengejutkan baru-baru ini yang dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah, bahwa dua tahun setelah gempa bumi bulan Maret 2011 yang memicu bencana Fukushima yang mengkibatkan kerusakan pembangkit listrik, ratusan ton tanah dan juga saluran air di sekitar pabrik berada dalam ancaman tercampur dengan air limbah radioaktif, karena air limbah beracun tersebut digunakan untuk mendinginkan reaktor dan kemudian bocor ke Samudra Pasifik.

Namun demikian, tentang anak-anak yang teridentifikasi mengidap kanker, masih diteliti apakah terkait dengan masalah kebocoran di Fukushima sejak terjadi kerusakan dua tahun lalu. (rt.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home