Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:51 WIB | Selasa, 04 Agustus 2020

Kelompok ISIS Afghanistan Serang Penjara, 21 Orang Tewas

Seorang pria yang terluka menerima perawatan di sebuah rumah sakit setelah sebuah bom mobil bunuh diri meledak dan beberapa pria bersenjata menyerang kota Jalalabad, sebelah timur Kabul, Afghanistan, pada hari Minggu (2/8/2020). (Foto: AP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Serangan kelompok ISIS terhadap sebuah penjara di Afghanistan timur menahan ratusan anggotanya pada hari Senin (3/8), setelah menewaskan sedikitnya 21 orang dalam pertempuran semalam, kata seorang pejabat setempat.

Sebanyak 43 orang lainnya cedera dalam serangan yang dimulai pada hari Minggu (2/8) malam ketika seorang pembom bunuh diri ISIS menabrakkan kendaraannya yang sarat bahan peledak ke pintu masuk penjara.

Lebih banyak penyerang melepaskan tembakan. Tiga penyerang telah tewas sejauh ini, tetapi pertempuran berlanjut hingga hari Senin (3/8) dengan tembakan sporadis masih datang dari  penjara, kata Attaullah Khogyani, juru bicara kantor gubernur Provinsi Nangarhar.

Beberapa yang tewas adalah tahanan, kata Khogyani, serta warga sipil, penjaga penjara dan personel keamanan Afghanistan.

Serangan terhadap penjara menghantam Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar sekitar 115 kilometer timur ibu kota, Kabul. Kelompok Afghanistan yang berafiliasi dengan ISIS yang dikenal sebagai Negara Islam (IS) di Provinsi Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini memiliki basis di Provinsi Nangarhar.

Motifnya Tidak Jelas

Motif serangan itu belum jelas, namun, beberapa tahanan telah melarikan diri selama pertempuran, kata pejabat provinsi lainnya, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.

Penjara itu menampung sekitar 1.500 narapidana, yang beberapa ratus di antara mereka diyakini milik afiliasi dengan kelompok ISIS di Afghanistan.

Serangan itu terjadi sehari setelah agen intelijen Afghanistan mengatakan bahwa seorang komandan senior kelompok ISIS tewas oleh pasukan khusus Afghanistan di dekat Jalalabad.

Sementara kelompok ISIS mengalami kekalahan di benteng kekhalifahan mereka di seluruh Irak dan Suriah, kelompok itu terus berjuang di Afghanistan. Para ekstrimis itu juga telah memerangi Taliban di negara itu, yang pemerintahannya digulingkan Amerika Serikat setelah invasi tahun 2001, dan setelah serangan 11 September.

Juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada The Associated Press bahwa kelompoknya tidak terlibat dalam serangan di Jalalabad. AS membuat perjanjian damai dengan Taliban pada Februari. Putaran negosiasi penting kedua antara Taliban dan pemimpin politik di Kabul belum dimulai. Namun, Washington dan NATO sudah mulai menarik pasukan sesuai dengan kesepakatan.

Afghanistan menghadapi peningkatan serangan dan kekerasan baru-baru ini, dengan sebagian besar serangan diklaim oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS setempat. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home