Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:28 WIB | Jumat, 03 Juni 2016

Kemendag Dukung Pengusaha Tingkatkan Ekspor Kopi Indonesia

Kemendag Dukung Pengusaha Tingkatkan Ekspor Kopi Indonesia
Ilustrasi: Biji kopi dari Pulau Sumatera disajikan untuk para pengunjung dalam acara bagi-bagi gratis kopi dari berbagai daerah dalam acara pencanangan Hari Kopi Internasional yang untuk pertama kalinya ditetapkan di Indonesia pada hari ini, Kamis (1/10) di Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pencanangan ditetapkan oleh Pemerintah karena Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi mulai dari wilayah Papua sampai dengan Aceh. (Foto: Dedy Istanto)
Kemendag Dukung Pengusaha Tingkatkan Ekspor Kopi Indonesia
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Karyanto Suprih. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Karyanto Suprih, mengatakan Kemendag mendukung penuh pelaku usaha kopi Indonesia untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke tengah pasar dunia internasional.

Menurutnya, Kemendag turut serta memajukan industri kopi tanah air mulai dari tingkat petani hingga memasarkan produk kopi ke mancanegara.

“Kami (Kemendag) sebagai pemerintah bersedia sebagai fasilitator. Buat kami adalah bagaimana caranya memajukan petani kopi, bagaimana memajukan produk kopi ini menjadi andalan ekspor kita di dunia internasional,” kata Karyanto Suprih dalam sambutan forum diskusi perkopian nasional Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) di ruang Dahlia, Gedung I Lantai I, Kementerian Perdagangan, Jl. M.I. Ridwan Raid No. 5, Jakarta Pusat, hari Jumat (3/6).

“Kami siap medukung apapun yang menjadi program AEKI sepanjang itu demi kepentingan bangsa dan negara,” dia menambahkan.

Karyanto Suprih mengatakan Kemendag memberikan dukungan dalam bentuk perizinan dan memfasilitasi perdagangan kopi dalam negeri.

“Dalam perdagangan itu, kami (kemendag) sebagai pemerintah tentu saja harus menerima semua pelaku-pelaku usaha baik sebagai perorangan maupun sebagai kelembagaan. Kami di internal sedang berubah untuk mendukung perdagangan, perizinan, segala fasilitas, kami usahakan memberikan kemudahan. Kita ini melayani melayani masyarakat. Sudah wajib hukumnya kami melayani bapak-bapak pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya,” katanya.

Dalam kesempatan itu dia berharap para pelaku usaha dapat terus memajukan branding (merek) kopi Indonesia sehingga dicintai masyarakat internasional.

“Bagaimana kita bisa memajukan branding kita tentang kopi Indonesia. Bagaimana kopi kita ini dapat berkembang sehingga produk kopi ini menjadi andalan ekspor kita di dunia internasional,” katanya.

Meningkat 15,21 Persen

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Kemendag yang dilansir dari UN Comtrade, pada 2014, Amerika Serikat mengimpor kopi dari dunia sebesar US$ 5,88 miliar atau setara 19,10 persen dari total impor dunia. Nilai tersebut meningkat 10,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari nilai ini, sebesar 81,23 persen merupakan kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated); 10,15 persen merupakan biji kopi digongseng (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated); dan 7,66 persen kopi biji tidak digongseng tanpa kafein (HS 090112 coffee, not roasted, decaffeinated).

Pada 2015, nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tercatat USD 1,19 miliar atau meningkat 15,21 persen  jika dibandingkan periode yang sama pada 2014. Dari nilai tersebut, AS masih tetap menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai US 281,15 juta (pangsa 23,47 persen).

Selanjutnya disusul Jepang dengan nilai US$ 104,96 juta (pangsa 8,7 persen), Jerman dengan nilai US$ 88,4 juta (pangsa 7,4 persen), Italia dengan nilai US$ 84 juta (pangsa 7 persen), dan Malaysia dengan nilai US$ 70,8 juta (pangsa 5,9 persen).

Ekspor Indonesia ke AS didominasi oleh kopi biji tidak digongseng tidak dihilangkan kafeinnya sebesar 99,97 persen (HS 090111 coffee, not roasted, not decaffeinated). Sedangkan ekspor biji kopi digongseng ke AS hanya sebesar 0,03 persen (HS 090121 coffee, roasted, not decaffeinated).

Saat ini, pangsa pasar kopi Indonesia di pasar AS sebesar 5,5 persen atau urutan ke-6 di bawah Brasil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.

Menurut International Coffee Organization, Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia pada 2014 dengan perkiraan produksi mencapai 622.000 metrik ton per tahun.

Indonesia juga dikenal memiliki varian kopi terbanyak dengan jumlah hampir 100 jenis varian kopi arabika yang dikenal sejak 1699. Beberapa yang terkenal antara lain Sumatra Lintong, Sumatra Solok Minang, Java Preanger, Java Ijen Raung, Java Estate, Sulawesi Toraja, dan Papua Wamena.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home