Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 11:41 WIB | Sabtu, 25 April 2020

Khotbah yang Mengubah

Petrus tak hanya menyaksikan Yesus yang bangkit dengan mata kepala sendiri, tetapi dia juga merasakan bagaimana Yesus memulihkan dirinya.
Tertarik Karena Menarik (foto: pexels.com)

SATUHARAPAN.COM – ”Jadi, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis. 2:36). Itulah kesimpulan Petrus setelah dia bicara panjang lebar mengenai Sang Guru.

Menarik diperhatikan, khotbah Petrus begitu runut, jelas, dan lugas, sehingga para pendengarnya langsung bertanya dengan tulus, ”Apa yang harus kami perbuat, Saudara-saudara?"

Ini salah satu contoh dari khotbah yang baik. Khotbah yang baik tak hanya memuaskan intelektual atau perasaan, melainkan menggerakkan para pendengarnya untuk berubah. Khotbah yang baik itu mengubah. Hati dan otak yang berkobar-kobar menggerakkan lidah untuk bertanya, ”Apa yang harus kami perbuat?

Petrus tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan tegas, dia menjawab, ”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia, yaitu Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita” (lih. Kis. 2:38-39).

Dan Lukas mencatat: ”Orang-orang yang menerima perkataannya itu dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” (Kis. 2:41). Dan semuanya itu berawal dari penjelasan Petrus.

Mengapa? Karena Petrus sungguh mengalami kebangkitan Tuhan. Dia tidak hanya menyaksikan Yesus yang bangkit dengan mata kepala sendiri, tetapi dia juga merasakan bagaimana Yesus memulihkan dirinya.

Dia yang awalnya mungkin tak lagi dianggap para murid lainnya—karena peristiwa penyangkalan di halaman rumah Imam Besar—akhirnya dipulihkan Yesus di tepi danau Galilea. Petrus sungguh-sungguh mengalami kebangkitan Tuhan. Sekali lagi, tak sekadar kebangkitan, tetapi Petrus sungguh-sungguh mengalami kebangkitan Tuhan dalam hidupnya. Yesus membangkitkannya.

Itulah sebabnya, Petrus sungguh-sungguh mampu menjadi saksi yang efektif, khotbahnya begitu menggerakkan hati orang, karena dia memang telah mengalami kebangkitan Tuhan dalam hidupnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home