Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:55 WIB | Senin, 08 Juli 2013

Korban Tewas dan Luka-luka Meningkat di Mesir

Para demonstran yang mendukung Mohamed Morsi, mereka bertahan di Kairo, Mesir. (Foto: aljazeera.com)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Ikhwanul Muslimin Mesir mengungkapkan bahwa ada 53 orang tewas dan sekitar 500 orang dilaporkan terluka dalam bentrokan di Kairo, Mesir, pada Senin ini (8/7). Mereka yang meninggal dan yang terluka telah dibawa ke rumah sakit darurat di Nasr City, di ibu kota Mesir.

Juru bicara Ikhanul Muslimin, Gehad El-Haddad, menjelaskan kronologi penembakan yang terjadi sekitar pukul 03.30 pagi waktu setempat. Disebutkan, tentara dan pasukan polisi mulai menembaki pengunjuk rasa yang menduduki depan markas besar pertahahan Garda Republik di Kairo.

"Kami memiliki bukti bahwa ada orang-orang yang dipukuli kepalanya. Kami juga memiliki peluru yang ditembakkan ke arah tubuh mereka, luka pada organ tubuh mereka dan bagian tubuh lainnya," kata dia.

"Setiap kepolisian di dunia memahami cara terbaik untuk membubarkan demonstran. Tetapi di sini adalah tindakan kriminal yang sengaja ditargetkan pada demonstran dan dijadikan sebagai sasaran pembantaian," kata Gehad El-Haddad, seperti dilansir dari situs aljazeera.com.

Seorang dokter membenarkan, bahwa “mayoritas yang cedera mengalami luka tempak di kepala.”

Meminta Penghentian Pembantaian

Pertumpahan darah di atas bukanlah yang pertama terjadi. Pada hari Jumat (5/7), tiga orang pengunjuk rasa tewas di tempat yang sama dalam keadaan yang tidak jelas, mereka berada di antara kepungan tentara Mesir.

Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin) Mesir menyatakan bahwa terjadi "kebrutalan" di negara Mesir dan meminta komunitas internasional untuk menghentikan "pembantaian" kudeta militer yang terjadi di akhir pekan ini.

Mereka mendesak agar "komunitas internasional dan kelompok-kelompok internasional, dan semua orang di dunia ini terlibat untuk menghentikan pembantaian lanjutan di Mesir."

Sementara itu, pihak militer Mesir mengatakan bahwa "kelompok teroris" telah merusak dan menyerang fasilitas markas besar pertahanan Garda Republik, tempat mantan Presiden Mesir yang dicopot, Mohammed Morsi ditahan. Militer juga mengatakan bahwa dua perwira  mereka telah tewas dalam bentrokan tersebut. 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home