Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 21:42 WIB | Senin, 06 Mei 2013

Kotak Pandora

SATU HARAPAN.COM-Pandora terperanjat. Kotak indah yang diberikan para dewa sebagai hadiah perkawinannya dengan Epimetheus ternyata berisikan banyak teror: masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya. Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia.

Sebenarnya, para dewa telah berpesan agar Pandora, perempuan pertama ciptaan dewa itu, tidak membukanya. Namun, Pandora, yang namanya berarti ”hadiah yang banyak”, tak mampu mengendalikan rasa penasarannya. Sesal kemudian tiada guna. Meskipun demikian, ketika melongok kembali isi kotak tersebut, Pandora melihat satu hal yang masih tersisa: harapan.

Harapan adalah mimpi dalam keadaan terjaga. Demikianlah Aristoteles pernah berujar. Dalam pandangan Aristoteles, harapan sebagaimana mimpi memang belum menjadi kenyataan. Jika sudah menjadi kenyataan bukan harapan namanya. Tetapi, harapan toh beda dengan mimpi. Bedanya? Jika mimpi terjadi pada waktu tidur, maka sebaliknya harapan terjadi pada waktu manusia terjaga.

Dan karena itulah, kita bisa, bahkan harus, melakukan sesuatu untuk menggapainya. Mana ada orang bisa berbuat sesuatu dalam tidur? Dan karena harapan adalah mimpi dalam keadaan terjaga, masih ada kemungkinan bagi manusia untuk mewujudkannya.

Sejatinya, manusia normal mustahil hidup tanpa harapan. Jika hidup pun, hanya jasmaninya; rohaninya mati. Tindakan bunuh diri terjadi tatkala seseorang tak lagi punya harapan.

Bahkan, dalam setiap tindakan manusia terkandung harapan. Sedikit contoh: ketika menanam bibit padi, setiap petani telah membayangkan panenan empat bulan lagi. Petani buah bisa membayangkan panenan melimpah dalam sebutir benih.

Dan karena itulah, jangan tutup kotak Pandora kita masing-masing. Karena masih ada harapan di sana. Harapan yang menanti untuk dimiliki melalui karya kita hari ini.

Selamat berkarya!


 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home