Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 17:06 WIB | Jumat, 10 Februari 2017

KPU DKI: KPPS Bisa Hindari Mobilisasi Warga

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi DKI Jakarta, Sumarno menunjukan surat suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta didampingi komisioner Betty Epsilon (kanan) dan M. Fadlilah (kiri) di kantornya Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan pada umumnya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah mengenal pemilih di lingkungan sekitarnya sehingga bisa menghindari mobilisasi warga dari tempat lain.

"Kan KPPS itu diangkat di lingkungan Tempat Pemungutan Suara (TPS), mereka pada umumnya mengenal siapa-siapa pemilih yang datang di situ karena pemilih itu adalah yang beralamat di sekitar TPS," kata Sumarno saat konferensi pers di gedung KPU DKI Jakarta, hari Kamis (9/2).

Namun, kata Sumarno, apabila KPPS tidak mengenal maka kemudian mereka harus memeriksa identitas yang lainnya.

"Bagi mereka yang membawa surat keterangan atau KTP Elektronik, makanya harus menyertakan kartu keluarga aslinya," ujarnya.

Hal ini, kata dia, diharapkan untuk memastikan bahwa pengguna hak pilih yang menggunakan KTP-E dan surat keterangan itu memang warga asli di sana.

"Asli warga DKI Jakarta, bukan warga yang dimobilisasi dari tempat lain. Tetapi kalau ternyata masih curiga, mintakan identitas yang lain barangkali SIM atau yang lain," tuturnya.

Soal antisipasti kecurangan, Sumarno menjelaskan di setiap TPS akan ada saksi dari setiap pasangan calon.

"Seluruh pasangan calon akan mengirimkan saksinya di setiap TPS, itu dari awal sampai dengan akhir. saksi tiap-tiap calon itu ada dua orang, tetapi yang masuk ke TPS satu orang, jadi gantian mereka. Yang kedua di semua TPS ada pengawas TPS, pengawas TPS dari Bawaslu sehingga mereka melakukan pengawasan. Yang ketiga juga ada pemantau," tuturnya.

Selain itu, kata dia, ada juga dari masyarakat karena pemungutan suara dan penghitungannya dilakukan secara terbuka yang bisa dilihat oleh masyarakat.

"Dengan cara semacam itu, berbagai upaya kecurangan, manipulasi, dan sebagainya semoga-dapat dideteksi lebih awal dan Insya Allah nantinya bisa dihindari," imbuh Sumarno.

Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home