Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:24 WIB | Minggu, 08 Mei 2016

Kredibilitas Skuat Atletik Rusia Turun di Olimpiade 2016

Mantan Presiden Badan Anti Doping Dunia, Dick Pound. (Foto: abc.net.au).

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Mantan Presiden Badan Anti Doping Dunia (World Anti Doping Agency/WADA) Dick Pound meyakini seluruh penggemar dan pelaku industri olahraga akan mengalami krisis kepercayaan terhadap kredibilitas atlet Rusia di Olimpiade 2016.

“Ketika kami menyampaikan laporan kami (doping cabang atletik Rusia, red) pada November 2015, kami mengatakan mereka (kontingen atlet Rusia, red) bisa kembali (ke Olimpiade, red) jika mereka (Federasi Atletik Rusia, red) sesegera mungkin melakukan perubahan internal,” kata Dick Pound seperti diberitakan Daily Mail, hari Sabtu (7/5).

Pound – dalam catatan Daily Mail – memimpin komisi independen yang menyelidiki klaim doping sistemik dalam atletik Rusia, komisi tersebut didasarkan atas kerja sama WADA dan IAAF (Asosiasi Federasi Atletik Internasional).

Penyelidikan atas doping yang menimpa skuat atletik Rusia dimulai ketika ada seorang whistle blower (pelapor) yang tidak disebut namanya, dan mengemukakan kepada radio Jerman ARD tentang skala kecurangan Rusia pada Kejuaraan Atletik Dunia 2014.

IAAF pada akhir November 2015 mengeluarkan keputusan skuat atletik Rusia (dari semua nomor tanpa terkecuali) tidak diperkenankan tampil di Olimpiade yang akan berlangsung Agustus 2016.  

Dick Pound menyebut sejak skandal tersebut WADA  telah merombak sistem anti-doping Rusia, dengan tujuan membawa seluruh atlet Rusia negara dapat berlaga di Olimpiade.

Pound berandai-andai jika ia adalah seorang Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC), ia akan kesulitan  mengatakan  bahwa setiap atlet cabang atletik Rusia  bersih dari doping.

IAAF beberapa waktu lalu mengagendakan pertemuan  di Wina, Austria pada Juni mendatang, seperti dibertakan Daily Mail, yang akan membahas tentang keikutsertaan tim nasional atletik Rusia.

Di sisi lain langkah yang dilakukan WADA mendapat kritik dari pelari putri maraton pemegang rekor dunia, Paula Radcliffe yang mengemukakan bahwa Rusia telah melakukan perombakan sistem doping merupakan langkah yang mencurigakan.

“Kami merasa curiga bahwa mereka (Rusia, red) dapat melakukan langkah-langkah perbaikan dalam manajemen doping, sehingga dapat meyakinkan publik bahwa seluruh anggota skuat Rusia bersih dan dapat berlomba dengan sehat di Rio (Olimpiade 2016,red,” kata Radcliffe.

Radcliffe telah mengangkat masalah ini sejak lama, pelari Inggris berusia  42 tahun itu berulang kali memberi pesan atlet Inggris untuk tidak terjebak dan berhati-hati terhadap obat-obatan yang dikonsumsi seorang atlet bila mengalami cedera atau sedang menjalani pemulihan. 

Radcliffe berpesan apabila benar-benar melakukan penyelidikan tidak dibutuhkan WADA, dan IAAF namun juga perwakilan negara lain untuk menyelidiki atletik Rusia.

Bantahan Rusia

Beberapa waktu lalu, Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich mengemukakan hal yang bertentangan dengan pendapat umum yang beredar tentang doping di Rusia, terutama kasus yang menimpa petenis putri Maria Sharapova.

Pemerintah Rusia, kata Dvorkovich seperti diberitakan dalam situs berita Eurosport hari Senin (14/3), percaya ada nuansa politis dalam pelarangan penggunaan meldonium obat dalam olahraga oleh  WADA. 

Dvorkovich menyebut saat ini pemerintah Rusia  akan menyelidiki apakah hasil tes yang akan dilakukan terhadap beberapa olahragawan Rusia akan mempengaruhi sikap WADA.

Ia menjelaskan aparat penegak hukum Rusia  tengah menyelidiki bagaimana meldonium (zat yang ditetapkan WADA sebagai doping) masuk ke tubuh beberapa atlet Rusia.

Di sisi lain, Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko menyebut kasus yang menimpa Sharapova  menyadarkan banyak pihak yang berkecimpung dalam bidang olahraga di Rusia untuk lebih berhati-hati mengkonsumsi obat.

“Saya memprediksi bakal ada sejumlah kasus serupa,” kata Mutko. 

Dalam catatan Eurosport, Sharapova bukan satu-satunya atlet Rusia yang gagal menjalani tes meldonium.  Beberapa atlet Rusia  dipastikan positif mengonsumsi zat tersebut antara lain peraih medali emas seluncur es di Olimpiade musim dingin 2014 Semion Elistratov, juara dunia seluncur es Pavel Kulizhnikov, pevoli putra Alexander Markin, dan lifter Alexei Lovchev.

(dailymail.co.uk/ eurosport.co.uk)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home