Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 19:56 WIB | Rabu, 12 Agustus 2015

Lamar Jadi Awak GrabBike, Tak Takut Ancaman Ojek Pangkalan

Ribuan pengendara sepeda motor terlihat antre untuk mendaftar menjadi tukang ojek yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan jasa antar jemput kendaraan roda dua GrabBike di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (12/8). Jasa antar jemput sepeda motor dengan sistem teknologi saat ini lagi menjamur khususnya di kota Jakarta. (Foto: Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ribuan pengendara sepeda motor rela antre dari pagi untuk melamar menjadi biker berbasis daring (online) di Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu (12/8). Seperti pengakuan Budi Cita Laksana (38), sejak pukul 6.30 pagi, ia mengantre untuk bisa menjadi ojek profesional di Jakarta.

Ia mengaku tergiur dengan penghasilan yang bisa didapat oleh temannya yang lebih dulu sudah menjadi ojek GrabBike. Ia bercerita bahwa kawannya tersebut mampu meraup 2,6 juta meski baru 11 hari bekerja sebagai ojek.

Budi mengatakan, profesi ojek ini nantinya menjadi pekerjaan tambahan.

“Saya mau ikut untuk tambahan saja daripada di rumah waktu kosong,” ujar dia yang mengaku telah bekerja di perusahaan swasta dan kerap mendapat libur dua hari dalam seminggu.

Budi mengatakan mungkin akan melayani penumpang di sekitar Jakarta Timur sebab dekat dengan tempat tinggalnya di Pulogadung.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya telah mendaftar menjadi ojek GrabBike pada 9 Juli lalu. Tiga minggu kemudian ia dihubungi GrabBike agar mengambil kupon perekrutan dan hadir pada 12 Agustus.

Terkait dengan maraknya kecaman dari ojek pangkalan, Budi mengaku bahwa dirinya tidak takut dengan ancaman tersebut. Menurutnya hal tersebut tergantung pada pembawaan diri si ojek online.

“Kalau masalah itu (ancaman ojek pangkalan, Red) tergantung pada sosialisasi kita saja. Masak sih kita masuk rumah orang tapi nggak pamit dulu. Memang sih banyak ancaman, namun semua tergantung diri sendiri,” kata Budi.

Sementara itu seorang awak GrabBike mengaku bahwa sebelumnya sudah menjadi ojek bertahun-tahun tapi ketika itu paling besar hanya menerima 70 ribu rupiah per hari. Namun begitu memutuskan bergabung sebagai ojek online, mendapatkan 100 ribu rupiah tidaklah sulit ia dapatkan setiap hari.

GrabBike merupakan salah satu layanan antar-jemput dengan sepeda motor yang dimiliki oleh GrabTaxi. Sekitar 2.500 pengendara sepeda motor yang telah terdaftar antre untuk menjadi ojak GrabBike. Namun ternyata ada tambahan 3.000 calon bikers—sebutan awak GrabBike—yang ingin ikut menjadi awak.

Ada banyak fasilitas yang ditawarkan pihak GrabBike untuk menarik calon bikers. Selain penghasilan yang besar dengan pembagian 90 persen untuk awak dan 10 persen untuk GrabTaxi dari total harga jasa yang dihitung berdasarkan jarak, mereka juga memberikan fasilitas kredit dan pelatihan penggunaan telepon pintar (smartphone), serta memberikan asuransi kesehatan dan keselamatan baik bagi awak maupun penumpang.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home