Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 10:41 WIB | Minggu, 14 April 2024

Logo Mirip Tulisan Arab Allah, Perusahaan Sepatu Malaysia Minta Maaf

Warga Muslim Malaysia marah atas sepatu berlogo menyerupai kata dalam bahasa Arab untuk Tuhan atau Allah. Pimpinan perusahaan meminta maaf.
Orang-orang berbelanja di gerai Vern's di sebuah pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia, hari Senin, 8 April 2024. Vern's Holdings, sebuah perusahaan sepatu Malaysia telah meminta maaf dan berhenti menjual beberapa alas kakinya setelah beberapa umat Islam mengatakan logo tersebut menyerupai tulisan Arab untuk kata Tuhan. (Foto: AP/Vincent Thian)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Sebuah perusahaan sepatu Malaysia telah meminta maaf dan berhenti menjual beberapa alas kaki mereka setelah beberapa umat Islam mengatakan logo tersebut menyerupai tulisan Arab untuk kata Tuhan.

Vern’s Holdings mengatakan logo yang tertera di sol beberapa sepatu hak tinggi menggambarkan siluet tumit stiletto dengan balutan spiral di pergelangan kaki. Namun diakui bahwa kekurangan dalam desain mungkin menyebabkan logo disalahartikan. Perusahaan juga mengatakan pihaknya segera bertindak untuk menghentikan penjualan sepatu tersebut dan memberikan pengembalian uang kepada pelanggan yang membelinya.

“Kami sama sekali tidak berniat merancang logo yang bertujuan meremehkan atau menghina agama atau kepercayaan apa pun,” kata Vern’s dalam pernyataan yang diposting di media sosial. “Manajemen dengan rendah hati ingin meminta maaf dan memohon pengampunan. Kami mengharapkan belas kasihan sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan ini.”

Polisi mengatakan pada hari Senin (8/4) bahwa mereka menyita lebih dari 1.100 sepatu dari toko Vern. Departemen Pembangunan Islam, lembaga yang menangani urusan Islam di Malaysia, juga memanggil pendiri perusahaan tersebut, Ng Chuan Hoo.

Surat kabar local, Star, berbahasa Inggris mengutip Ng yang mengatakan bahwa dia menyesali kegelisahan yang ditimbulkan dan merugikan komunitas Muslim. “Saya berharap bisa belajar dari kejadian tersebut dan lebih berhati-hati serta peka di masa depan,” katanya.

Departemen Islam mengatakan jika ada bukti bahwa logo tersebut sengaja dibuat untuk meniru kata “Tuhan” dalam bahasa Arab, tindakan hukum akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Laporan ini juga mendesak dunia usaha untuk tetap waspada terhadap isu-isu sensitif yang dapat mengancam persatuan ras di negara tersebut.

Kontroversi alas kaki ini menyusul kehebohan bulan lalu atas kaus kaki yang bertuliskan kata “Allah” di rak-rak toko swalayan besar di Malaysia. Pemilik KK Mart dan perwakilan dari salah satu pemasoknya didakwa pada tanggal 26 Maret karena menyinggung perasaan keagamaan umat Islam, dan beberapa toko diserang dengan bom bensin kecil. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Agama adalah isu sensitif di Malaysia, di mana umat Islam merupakan dua pertiga dari total populasi 34 juta jiwa, dengan sebagian besar etnis Tionghoa dan India merupakan minoritas. “Allah,” kata dalam bahasa Arab untuk Tuhan, dianggap suci bagi umat Islam di Malaysia dan banyak yang menganggap kata tersebut tidak pantas jika dikaitkan dengan kaki.

Masalah ini terungkap setelah postingan kritis di media sosial menyoroti kemiripan logo tersebut. Otoritas agama dan polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki masalah ini setelah menerima keluhan dari masyarakat.

Sementara itu, ketegangan masih terjadi terkait kasus sebelumnya. KK Mart Group, jaringan toko serba ada terbesar kedua di negara tersebut, mengatakan bahwa pemasok mengirimkan barang yang tidak disetujui oleh perusahaan untuk disimpan. Pendiri perusahaan pemasok tersebut mengatakan kaus kaki tersebut diimpor dari China sebagai bagian dari pengiriman dalam jumlah besar dan meminta maaf karena ceroboh dalam pemeriksaan.

Pemimpin sayap pemuda partai nasionalis Melayu di pemerintahan Malaysia telah mendesak agar rantai tersebut diboikot dan sedang diselidiki atas dugaan penghasutan atas postingan di media sosial yang menunjukkan dia sedang memegang pedang.

Para pengkritiknya mengatakan partai tersebut berupaya menarik dukungan etnis Melayu setelah mengalami kekalahan besar dalam pemilu lalu. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home