Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 09:41 WIB | Jumat, 02 Oktober 2015

Mahasiswa Kristen Jadi Sasaran Penembakan di Kampus Umpqua AS

Petugas kepolisian memeriksa tas para mahasiswa setelah insiden penembakan terjadi. (Foto: Reuters)

ROSEBURG, SATUHARAPAN.COM – Pria yang menjadi tersangka penembakan di kelas kampus Umpqua Community College, Roseburg, Oregon, AS pada Kamis (1/10) sempat berteriak menanyakan agama para calon korbannya sebelum menembak.

Menurut saksi yang juga adalah seorang mahasiswa di kampus itu, Kortney Moore (18), penembak sempat meminta para mahasiswa untuk berdiri dan menyatakan agama mereka. Setelah itu pelaku mulai melepaskan tembakan.

Moore mengatakan kepada surat kabar News-Review bahwa penembakan itu terjadi di sebuah ruang kelas yang disebut Snyder Hall. Selain menembak para mahasiswa, pelaku juga menembak guru tepat di kepalanya.

Pengakuan lainnya datang dari seorang perempuan yang mengaku melalui akun Twitter yang bernama @BodhiLooney memiliki nenek yang sedang berada di dalam kelas menulis di Synder Hall di mana penembakan tersebut terjadi.

"Penembak itu menyisir orang-orang yang ada di dalam kelas dan menanyakan apakah mereka Kristen," tulisnya. "Jika mereka mengatakan ya, maka mereka ditembak di kepala. Jika mereka mengatakan tidak, atau tidak menjawab, mereka ditembak di kaki. Nenek saya baru saja ke rumah saya, dan dia berada di kamar. Dia tidak ditembak, tapi dia sangat marah.”

Kemudian neneknya bercerita bagaimana dia berusaha menyelamatkan teman dekatnya di kelas itu.

"Dia mencoba untuk melakukan bantuan pernapasan pada temannya, tapi sudah terlambat," kata perempuan itu. "Saya berharap kejadian seperti ini tidak pernah terjadi lagi."

Meskipun ada pernyataan dari Moore dan @BodhiLooney yang bercerita bahwa pelaku menanyakan agama sebelum menembak, polisi masih belum bisa mengungkapkan apakah motif rasis yang menjadi dasar si pelaku melakukan penembakan.

Menurut Sheriff Douglas County, John Hanlin, pelaku akhirnya tewas setelah baku tembak dengan aparat. Penegak hukum mengatakan kepada CNN bahwa ada empat senjata ditemukan dan diyakini milik pelaku di tempat kejadian perkara.

“Ini merupakan hari yang mengerikan,” kata Hanlin. Ia menegaskan tak ada petugas polisi yang terluka dan ditekankan saat ini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.

Penyidik juga memeriksa akun media sosial pelaku penembakan. Malam sebelum serangan ini, pelaku tampaknya telah melakukan percakapan secara online dengan orang lain dan mengungkapkan niatnya untuk melakukan serangan. (cnnindonesia & nypost.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home