Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 11:41 WIB | Senin, 17 Juli 2023

Makin Banyak Jurnalis Dibunuh dalam Perang Narkotika di Mexico

Seorang jurnalis membacakan pernyataan menentang kekerasan setelah pembunuhan sesama jurnalis Fredid Roman saat berjaga untuk memprotes kejahatan tersebut, di luar kantor Kejaksaan Agung Meksiko di Mexico City, Rabu, 24 Agustus 2022. (Foto: dok. AP)

MEXICO, SATUHARAPAN.COM-Seorang wartawan  tewas di Mexico pada hari Sabtu (14/7), menambah daftar wartawan yang kehilangan nyawa mereka di tengah perang narkoba yang semakin intensif di negara itu, kata pihak berwenang dan organisasi kebebasan pers.

Nelson Matus ditembak mati di pinggiran Acapulco di barat daya Mexico, pejabat dan lembaga Pasal 19 mengkonfirmasi. Matus pernah menjadi direktur organisasi berita lokal, Lo Real de Guerrero, yang meliput kekerasan yang meningkat di negara bagian Guerrero, Mexico.

Dia telah selamat dari upaya pembunuhan pada tahun 2019, menurut Pasal 19. Otoritas setempat mengatakan mereka sedang menyelidiki pembunuhan tersebut.

Kematian Matus terjadi hanya sepekan setelah pembunuhan mengerikan terhadap jurnalis lain di Mexico barat, sesuatu yang dikatakan Komite Perlindungan Jurnalis (JPC) “menggarisbawahi krisis kekerasan mematikan dan impunitas yang terus mengganggu pers Mexico.”

Kematian tersebut menggambarkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam pembunuhan wartawan di Mexico dan korban perang narkoba yang semakin intensif di negara itu telah terjadi di ruang redaksi lokal, yang sering melaporkan kekerasan secara lebih mikroskopis. Ruang redaksi Matus tidak terkecuali.

Selama bertahun-tahun, kota tepi laut Acapulco sebagian besar dikenal dengan resor pantainya, tetapi semakin menjadi pusat kekerasan narkoba. Pada hari yang sama Matus dilaporkan terbunuh, organisasi berita tersebut menerbitkan sebuah cerita tentang pihak berwenang yang menemukan mayat di dalam tas di dekat pantai wisata di kota.

Dalam lima tahun terakhir saja, CPJ mendokumentasikan pembunuhan setidaknya 52 jurnalis di Mexico. Tahun lalu, Mexico adalah salah satu tempat paling mematikan di dunia bagi jurnalis, nomor dua setelah Ukraina.

Pada hari Sabtu, organisasi berita Matus berduka atas kematiannya di media sosial, mengatakan "kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarganya dan bergabung bersama dalam doa untuk istirahat abadi." (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home