Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 14:00 WIB | Sabtu, 11 Januari 2014

Menag Pimpin Gerak Jalan Kerukunan di Ambon

Gerak Jalan Kerukunan Nasional pada Minggu (5/1) di Jakarta memecahkan rekor MURI. (Foto: dari kemenag.go.id)

AMBON, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali memimpin gerak jalan kerukunan bersama ribuan warga mengelilingi sejumlah kawasan Kota Ambon, Sabtu (11/1) pagi.

Antara Ambon melaporkan, Menag didampingi Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang, Kapolda Maluku Kombes Pol. Murad Ismail, Kakanwil Kementerian Agama Maluku Abdul Khalik Latuconsina serta para pimpinan agama di Maluku, melakukan gerak jalan kerukunan yang dimulai dari Lapangan Merdeka Ambon.

Gerak jalan kerukunan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kerukunan hidup antarumat beragama di Maluku semakin tinggi tersebut juga diikuti pimpinan instansi sipil, TNI dan Polri, Majelis Taklim, organisasi-organisasi keagamaan, siswa, mahasiswa serta masyarakat umum.

"Gerak Jalan kerukunan ini diikuti sekitar 10.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pimpinan seluruh agama dan paguyuban di Maluku," kata Kakanwil Kementerian Agama Maluku Abdul Khalik Latuconsina.

Sejumlah ruas jalan yang dilewati Menteri Agama bersama ribuan warga diantaranya, Jalan Merdeka, AY. Patty, Batu Gajah, Urimesing, Tugu Trikora, Pohon Puleh, Perigi Lima dan finish di Islamic Center kawasan Waihaong.

Abdul Khalik mengakui kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan persaudaraan dan tali silaturachmi antarumat beragama di Maluku.

"Kegiatan ini merupakan bagian penguatan keharmonisan dan hubungan persaudaraan antarumat beragama di Maluku yang semakin terbangun di daerah ini," katanya.

Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang menganggap gerak jalan kerukunan tersebut sebagai langkah strategis guna menunjukkan kepada masyarakat di daerah lain dan dunia internasional, bahwa kondisi Maluku benar-benar telah pulih.

"Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa kerukunan hidup antarumat beragama di Maluku semakin kuat dan tidak mudah dihancurkan," katanya.

Dia memandang kerukunan hidup antarumat beragama yang semakin harmonis merupakan bentuk jati diri orang Maluku yang terbingkai dalam budaya hidup orang basudara (bersaudara) yang semakin kuat terbangun.

Sedangkan Menteri Agama Suryadharma Ali memandang Maluku sebagai salah satu daerah yang memiliki ciri khas khusus dengan pola hidup orang basudara, dan tidak mudah ditemukan di dearah lainnya di Indonesia.

"Maluku berbeda dari daerah lainnya di tanah air karena di sini bisa ditemukan harmonisasi kehidupan umat beragama yang sesungguhnya," katanya.

Menag meminta semua komponen masyarakat untuk tetap bersatu dan meningkatkan jalinan keharmonisan dan kerukunan hidup umar beragama yang terpatri dalam budaya peninggalan leluhur "Pela-Gandong" sehingga tidak mudah dipecah-belah hanya karena kepentingan sesaat.

Menag Suryadharma Ali menegaskan, Maluku yang pernah dilanda konflik horisontal 1999 mampu menoreh sejarah baru dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Juni 2012 lalu.

"Perhelatan MTQ di Ambon ikut diberitakan puluhan media asing, sekaligus membuktikan bahwa Maluku adalah daerah yang aman serta menjadi tempat bagi semua kalangan untuk belajar tentang kerukunan hidup umat beragama," katanya.

Menag berharap kerukunan hidup umat beragama di Maluku akan tetap terpelihara dan dijaga oleh seluruh komponen masyarakat, sehingga tidak mudah dipecah-belah oleh kelompok-kelompok tertentu yang masih mencoba memperkeruh situasi dan kondisi keamanan di daerah ini.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home