Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:14 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Mentan: Pengusaha Sapi "Nakal" Tidak Diberi Rekomendasi Impor

Ilustrasi. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memimpin penggrebekan di peternakan sapi yakni PT Tanjung Unggul Mandiri di daerah Tanjung Burung, Teluknaga, kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (12/8) malam. (Foto: dok. satuharapan.com/ Ant)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan jika ada pengusaha penggemukan sapi (feedloater) yang "nakal" atau yang terlibat dalam kartel daging sapi maka tidak akan diberikan rekomendasi impor sapi.

"Itu (feedloater yang nakal) menjadi pertimbangan, saya katakan kalau secara pribadi saya tidak keluarkan rekomendasi, tapi kami lihat regulasi yang ada di Kementerian Pertanian," kata dia pada konferensi pers usai pertemuan tertutup dengan Asosiasi Perunggasan, Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (20/8).

Ia mengatakan pihak-pihak yang terbukti melakukan penahanan stok daging sapi untuk didistribusikan harus ditindak tegas.

"Kalau ada yang terbukti itu kan domainnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) , kepolisian, kalau ada yang terbukti kami minta ditindak tegas," ujarnya.

Terkait impor sapi, ia mengatakan prinsip Kementerian Pertanian adalah mengimpor seluruh komoditas strategis sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.

"Itu tidak bisa ditawar kita harus melindungi petani (atau peternak) kita," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya telah terjun ke lapangan untuk memastikan persediaan sapi yang ada. Hingga saat ini, lanjutnya, ada sekitar 198.000 ekor sapi di tempat penggemukan.

Salah satu tempat yang dikunjungi Kementerian Pertanian adalah tempat penggemukan sapi di Banten yang ternyata memiliki 21.000 ekor. Dari total tersebut, sapi yang siap potong adalah sebanyak 4000 ekor.

Kemudian, pihaknya juga meninjau ke tempat penggemukan sapi di Cianjur, Jawa Barat dan mendapati sebanyak 13.000 ekor sapi.

"Sekarang kami yakini bahwa data ini benar dan kami diskusi dengan mereka mengatakan bahwa stok kita cukup untuk empat bulan," ujarnya.

Dengan total stok sapi sebanyak 198.000 ekor, ia mengatakan jika  Jabodetabek membutuhkan 40.000 ekor sapi tiap bulan, maka stok tersebut mampu mencukupi kebutuhan hingga empat bulan mendatang.

"Buktinya sekarang harga daging sudah turun kan, artinya tidak ada masalah. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home