Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 11:25 WIB | Sabtu, 20 April 2024

Menteri ESDM: Indonesia Mencari Alternatif Suplay Minyak Mentah dari Afrika

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mempertimbangkan negara-negara yang berlokasi di Afrika untuk menjadi alternatif suplai minyak mentah, di tengah eskalasi konflik Timur Tengah.

“Kalau lihat dari pemetaannya, Afrika kan tidak lewat (Timur Tengah),” kata Menteri Arifin seperti dikutip dari Antara, hari Jumat (19/4/24).

Adapun salah satu negara dari Benua Afrika yang dipertimbangkan guna menjadi alternatif suplai minyak mentah untuk Indonesia adalah Mozambik. Selain dari Benua Afrika, Indonesia juga melirik kawasan Amerika Latin.

“Venezuela disetrap (dihukum). Mungkin ada yang baru, Guyana,” kata Menteri Arifin.

Tidak hanya mencari alternatif untuk minyak mentah, pemerintah juga sudah mencari alternatif suplai untuk LPG apabila gejolak Timur Tengah mengancam stok LPG nasional.

“Kami bisa lihat yang ada di Australia atau di belahan Benua Amerika yang tidak lewat lintasan (Selat Hormuz). Kalau tidak lewat lintasan itu bisa,” ungkap Menteri Arifin.

Akan tetapi, ia tak memungkiri kemungkinan naiknya biaya pengiriman karena jarak yang lebih jauh apabila memilih negara-negara dari Benua Amerika untuk menjadi pilihan alternatif.

“Ongkosnya mahal. Ini semuanya akan berdampak,” kata Menteri Arifin.

Pernyataan tersebut ia sampaikan terkait dengan memanasnya konflik antara Iran dengan Israel. Media Iran melaporkan padahari  Jumat bahwa terdengar ledakan di dekat bandara kota Isfahan di Iran.

Merespons eskalasi konflik yang terjadi, pemerintah Indonesia pun sudah mengambil langkah-langkah pengamanan suplai apabila terjadi kesulitan pengiriman akibat ketegangan antara Iran dengan Israel.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menyoroti pentingnya pengaruh Selat Hormuz terhadap stabilitas harga minyak dunia, karena lebih dari 20 ribu vessel (kapal) yang membawa puluhan juta barel minyak melintasi selat tersebut.

“Pada intinya, (hasil kajian menunjukkan) peran dari Selat Hormuz itu penting sekali. Selat Hormuz itu kan bisa dikelola atau dipegang oleh Iran, itu sangat menentukan,” kata Tutuka.

Oleh karena itu, penting bagi Pertamina untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, terlebih untuk memenuhi pasokan kebutuhan minyak dalam negeri.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home