Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 00:00 WIB | Senin, 28 Oktober 2013

Menyatu Nusa, Bangsa, dan Bahasa

Peserta Kongres Pemuda II (foto: istimewa)

SATU HARAPAN.COM – Satu  nusa, satu bangsa, satu bahasa. Demikianlah ringkasan ikrar Kongres Pemuda II, 85 tahun lalu. Dengan ragam latar belakang, adat, budaya, dan geografis, sekitar 750 orang pemuda menyatukan tekad untuk bersatu. Dari dalam Gedung Klub Indonesia (Indonesische Clubgebouw) di Kramat itulah benih-benih kebangsaan Indonesia mulai berkecambah.

Menarik dicermati, meski banyak pembicara masih menggunakan Belanda sebagai bahasa pengantar, karena belum mampu memakai Melayu sehingga perlu penerjemah, mereka setuju menjadikan Melayu sebagai bahasa persatuan. Jong Java—perkumpulan yang mempunyai lebih banyak anggota—pun rela menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Ada kompromi dan ketulusan di sini untuk kepentingan yang lebih luas dan menasional.

Dalam makalahnya, yang berjudul Persatoean dan Kebangsaan Indonesia, Moehammad Yamin menyatakan bahwa persatuan dan kebangsaan Indonesia merupakan hasil kemauan sejarah panjang Nusantara, yang disebutnya ”Roch Indonesia”. Pada akhirnya kesatuan memang bukanlah fakta, namun lebih merupakan cita-cita bersama. Kesatuan masih merupakan kemauan bersama, yang harus diusahakan bersama agar menjadi realitas dan milik bersama. Kesamaan cita inilah yang mutlak diperlukan pada abad ke-21 ini.

Memang bukan perkara gampang. Indonesia pada milenium ke-3 ini tengah berjuang keras mempertanyakan lagi arti keindonesiaan itu. karena langkanya, kesatuan telah menjadi komoditas yang mahal harganya. Yang terjadi sekarang ialah persatuan dalam arti sempit: sesuku, selatar belakang, sebudaya, seetnis, sewilayah, dan segolongan. Jika begini, agaknya Indonesia akan kembali ke masa sebelum sumpah pemuda dikumandangkan, sewaktu raja-raja kecil melawan penjajah, bukan demi kepentingan Indonesia, tetapi lebih karena kepentingan perutnya dan daerah kekuasaannya sendiri. Berbicara soal keindonesiaan, maka tidak dapat tidak kita harus kembali menyatakan tekad untuk menyatu nusa, bangsa, dan bahasa: Indonesia!

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home