Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 09:34 WIB | Rabu, 26 Oktober 2016

Meski Pilkada Memanas Silaturahmi Warga Harus Dijaga

Ilustrasi. Para simpatisan calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berfoto bersama dengan tagline media sosial calon pasangan untuk mendukung pemilihan yang akan digelar bulan Februari mendatang. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Wali Kota Kupang Jonas Salean mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kehidupan sosial kemasyarakatan dan silaturahmi antarwarga meski tensi politik di wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin memanas.

"Berbeda pilihan politik itu lumrah dan karena itu jangan lalu dijadikan sebagai pemicu untuk saling sikut dan membuat suasana kehidupan sosial kemasyarakatan yang sudah damai dan aman ini kacau balau. Silaturahmi antarwarga harus tetap terjaga," katanya di Kupang, Rabu (26/10).

Ia mengatakan hal itu terkait dengan tensi politik di tengah warga yang mulai memanas pascepenetapan paket calon dan penarikan nomor urut pasangan calon peserta pilkada oleh KPU.

Menurut dia, sebagai warga negara, tentu setiap individu diberikan hak oleh konstitusi untuk memanfaatkan hak itu dengan menentukan kepada calon dan figur siapa pilihan dan dukungan akan diberikan.

Oleh karena itu, katanya, hak politik yang dimiliki masyarakat harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan tidak justru dipergunakan untuk kepentingan manghasut dan memecah belah keharmonisan warga di Kota Kupang yang bermoto "Kasih" itu.

Segala bentuk isu yang disebar dengan berbagai cara melalui media sosial dan lainnya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, katanya, diharapkan untuk tidak ditanggapi karena akan memperkeruh suasana yang kian hari kian panas terkait dengan sejumlah tahapan pilkada.

Anarkisme antarpendukung yang bisa saja muncul sebagai akibat dari perbedaan pilihan, katanya, harus terus dibendung agar tidak terjadi di Kota Kupang.

"Kita masih tetap warga Kota Kupang, warga Indonesia yang memiliki nilai dan semangat kekeluargaan sebagai implementasi Pancasila dan Bineka Tunggal Ika," katanya.

Jonas mengatakan meskipun harus berpisah dengan Wakil Wali Kota Kupang karena masing-masing memiliki pilihan dan harus berjuang menjadi pimpinan di daerah itu, secara kelembagaan Pemerintah Kota Kupang tetap utuh dan melaksanakan segala kebijakan pembangunan kemasyarakatan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga di daerah itu.

"Masa tugas kami sebagai wali kota dan wakil wali kota baru akan berakhir 1 Agustus 2017 dan pilkada akan dilaksankan 15 Februari 2017. Sampai akhir masa jabatan nanti kami akan terus bersama-sama mengurus rakyat Kota Kupang," kata Jonas.

Mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu, meminta seluruh masyarakat untuk tidak terpecah belah karena proses politik yang sedang dilakukan saat ini. Kebersamaan dan keharmonisan yang selama ini sudah ada, harus tetap dirawat.

Aparat kepolisian sebagai lembaga resmi penjaga keamanan dan ketertiban diharap bisa bekerja maksimal membendung setiap isu yang bisa memecah belah suasana damai dan aman serta keharmonisan warga.

"Kota Kupang ini ibu kota provinsi yang tentu menjadi daya tarik banyak masyarakat, oleh karena itu perlu tetap dijaga suasana dan kondisinya," katanya.

Jonas Salean dalam Pilkada 2017 akan berpisah dengan wakilnya Hermanus Man yang terlanjur disunting calon wali kota lain Jefri Riwu Kore yang diusung Partai Demokrat, PAN, PPP, dan Gerindra.

Jonas Salean yang diusung Partai Golkar, PDIP, Hanura, NasDem, PKPI, dan PKB mempersunting Calon Wakil Wali Kkota Kupang Nikolaus Fransiskus dari PDIP. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home