Loading...
DUNIA
Penulis: Ignatius Dwiana 21:10 WIB | Jumat, 13 Juni 2014

Militan Islamis Bergerak ke Baghdad, Harga Minyak Naik

Militan Islamis Bergerak ke Baghdad, Harga Minyak Naik
Warga Irak, yang secara suka rela turut bertempur melawan serangan besar dari para jihadis di Irak utara, berlari menuju truk militer saat mereka meninggalkan pusat perekrutan di ibu kota Baghdad pada 13 Juni2014. (Foto-foto: AFP)
Militan Islamis Bergerak ke Baghdad, Harga Minyak Naik
Sejumlah wanita Irak sedang mencari sampah untuk didaur ulang pada 10 Juni 2014, di pembuangan limbah di pinggiran kota Najaf di Irak tengah.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Harga minyak mentah  pada Jumat (13/6) berada pada posisi tertinggi dalam sembilan bulan setelah militan Islamis bergerak ke ibukota Irak Baghdad. Hal ini memicu kekhawatiran gangguan pasokan minyak mentah dari produsen utama.

Patokan minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate, naik 47 sen menjadi 107,00 dolar pada perdagangan sore setelah melonjak 2,13 dolar di New York pada hari Kamis mencapai level tertinggi sejak September.

Minyak mentah Brent North Sea naik 28 sen menjadi 113,30 dolar per barel setelah melesat 3,07 dolar di London.

Irak merupakan produsen terbesar ke dua anggota Organisasi Negara Pengekspor minyak (OPEC) setelah Arab Saudi. Setiap eskalasi kekerasan di Irak bisa menghambat pasokan, mengirim harga lebih tinggi, kata para analis.

Phillip Futures memperingatkan bahwa "harga energi yang lebih tinggi akan mengganggu pemulihan ekonomi global dan bahkan dapat menyebabkan dunia bisa memasuki kembali resesi."

Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengatakan tim keamanan nasionalnya "mencari semua pilihan " untuk membantu pemerintah Irak.

Irak, yang memiliki cadangan terbukti terbesar ke lima di dunia, memompa rata-rata sekitar 3,5 juta barel minyak per hari.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu bertemu di Wina dan tetap mempertahankan batas atas produksi yang ditetapkan sejak akhir 2011. Menteri Perminyakan Saudi Ali al Naimi menyatakan puas dengan harga minyak yang relatif stabil di pasar.

Pertempuran

Pasukan Irak bertempur dengan militan yang memasuki kota Baquba, hanya 50 kilometer utara Baghdad pada Jumat saat serangan jihadis mendekati ibu kota.

Pasukan keamanan tengah bertempur dengan militan di pinggiran Muqdadiyah, 35 kilometer utara Baquba, ungkap pejabat militer dan polisi.

Baquba merupakan ibu kota provinsi Diyala, tempat berkumpulnya penduduk Arab, Kurdi, Sunni dan Syiah menjadi pemeo kekerasan yang pernah terjadi sejak invasi 2003 pimpinan AS.

Militan berhasil merebut dua ibu kota provinsi pekan ini – Tikrit di provinsi Salaheddin dan kota Monsul di provinsi Niniwe.

Presiden Barack Obama mengungkapkan bahwa Washington tengah menguji “semua opsi” untuk membantu pasukan keamanan Irak yang terkepung melawan sejumlah serangan oleh Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), yang dimulai di Mosul pada Senin malam. (AFP/Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home