Loading...
INSPIRASI
Penulis: Herlina Ratu Kenya 01:00 WIB | Selasa, 25 November 2014

Model Mental

Model mental negatif pada diri seseorang dapat berubah.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Tanpa sadar setiap perilaku kita digerakkan oleh cara berpikir atau prinsip nilai tertentu. Nilai atau cara berpikir ini disebut dengan model mental. Model mental bisa positif, bisa juga negatif.

Sebenarnya model mental terbentuk dari sesuatu yang kita yakini berdasarkan pengalaman atau realitas hidup sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang dipilih untuk melakukan tugas tertentu, orang-orang di sekitarnya bisa memiliki sikap percaya bahwa orang tersebut dapat melakukan tugasnya. Sikap semacam ini digerakkan oleh nilai yang meyakini bahwa setiap manusia memiliki potensi. Tetapi, dapat juga muncul reaksi tidak percaya karena suka menaruh curiga terhadap orang lain atau karena melihat kenyataan bahwa prestasi yang bersangkutan dinilai biasa-biasa saja.

Model mental negatif pada diri seseorang dapat berubah. Perubahan ini dapat disebabkan oleh dua hal yaitu: pertama, jika orang tersebut menemukan bahwa dampak dari model mental negatif ternyata berakibat buruk bagi kehidupan pribadi dan juga dalam relasi dengan orang lain. Kedua, jika realitas di sekitar orang ini tidak terjadi seperti yang diduganya. Hal kedua ini terkait dengan perilaku seseorang yang dicurigai atau yang dituduh melakukan sesuatu oleh pemilik model mental negatif. Jadi, model mental adalah pilihan yang berdampak bagi hidup pribadi maupun orang lain.

Pada 21 Nov lalu sebagai presiden, Jokowi memutuskan untuk memilih dan melantik HM Prasetyo untuk menjadi Jaksa Agung. Tak ayal lagi berbagai sikap penolakan dan dukungan segera bermunculan. Masing-masing tanggapan sebenarnya merupakan cerminan model mental yang dimiliki masyarakat. Masing-masing tanggapan pasti ada alasannya. Yang menolak menyatakan alasan bahwa Prastyo pernah menjadi praktisi politik sehingga dinilai akan bertindak tidak netral bila partainya melakukan tindakan korupsi. Alasan berikutnya adalah selama menjadi anggota kejaksaan, kinerja Prasetyo tidak menunjukkan keberhasilan luar biasa. Sementara yang mendukung optimis bahwa Prasetyo mampu asal diberi kepercayaan.

Saya menjatuhkan pilihan berada pada kelompok kedua. Walau begitu, tentu menjadi catatan penting bagi pak Prasetyo untuk dapat mengubah model mental mereka yang menolak dengan menyajikan karya nyata.

Pilihan ada di tangan kita: perilaku kita digerakkan oleh model mental yang mana?

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home