Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 03:30 WIB | Sabtu, 24 Agustus 2013

MUI Minta Pemerintah Tidak Keluarkan Izin Miss World 2013

Vania Larissa, wakil Indonesia pada Miss World 2013. (Foto: dari okezone.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Yayasan Miss Indonesia memastikan bahwa penyelenggaraan Miss World di Indonesia berbeda dengan negara yang lain. Kontes kecantikan tertua di dunia, Miss World 2013 akan dihelat September 2013 mendatang. Bali diputuskan menjadi pusat karantina dan pada 28 September acara puncak atau malam final akan diadakan di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor. 120 perempuan cantik akan berpartisipasi dan Indonesia akan mengirimkan wakilnya bernama Vania Larissa.

“Itu dikarenakan tradisi dan budaya kita berbeda, sehingga akan menjadikan acara ini tidak monoton dari tahun ke tahun. Kombinasi antara konsep yang ada dengan budaya dan tradisi negara setempat akan menghasilkan kreasi yang unik dan berbeda. Dan pihak dari Miss World sendiri juga menghargai tiap tradisi dan budaya yang dimiliki masing-masing negara,” jelas Liliana Tanoesoedibjo, Ketua Yayasan Miss Indonesia secara eksklusif kepada Okezone, belum lama ini.

Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap menolak diselenggarakannya Pemilihan Miss World 2013 di Indonesia. MUI minta agar pemerintah tidak memberikan izin penyelenggaraannya karena dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan budaya Indonesia. Demikian pernyataan resmi MUI dalam Jumpa Pers yang dibacakan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus MUI Pusat Dr. H. Amirsyah Tambunan di Jakarta, Jum’at (23/8) sore.

Menurut MUI, dengan adanya pro-kontra di tengah masyarakat luas, termasuk adanya surat resmi dari Pengurus MUI Bogor dan Jawa Timur, maka hasil rapat pimpinan MUI Pusat memutuskan menolak sekaligus meminta pemerintah agar melarang acara pemilihan World 2013 diselenggarakan di Indonesia. Hadir dalam jumpa pers MUI Ketua Dr. H. Sinansari Ecip, Ketua KH. Muhyiddin Junaidi dan Wakil Sekjen Natsir Zubaidi.

“Di mata masyarakat Indonesia, pemilihan Miss World terkesan merendahkan, melecehkan budaya bangsa. Dan mempertontonkan aurat perempuan adalah merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan,” tegas pernyataan MUI itu. “Dalam ajaran Islam, ditegaskan bahwa memamerkan aurat wanita dan mempertontonkan kegenitan berjalan (tabarruj) di depan publik adalah perbuatan dosa yang bertentangan dengan ajaran agama,” tulis pernyataan MUI.

Ketua MUI Kiai Muhyiddin mengemukakan bahwa ajang acara Miss World itu tidak ada manfaatnya, bahkan mendatangkan madlorot bagi pembangunan kemanusiaan, khususnya bagi kaum perempuan.

“Indonesia merupakan salah satu anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Seharusnya Indonesia memberikan contoh yang baik bagi negara-negara muslim lainnya. Apalagi sudah jelas bahwa acara itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam,” tegas Muhyiddin. (missworld.okezone.com/mui.or.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home