Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:52 WIB | Jumat, 23 Agustus 2013

SBY Senang Mesir Membaik dan Dukung Lima Pernyataan Grand Syekh Al-Azhar

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat konperensi pers yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan, pada Jumat sore (23/8), di Jakarta. (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengeluarkan pernyataan terkait perkembangan yang terjadi di Mesir dalam konperensi pers yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan, pada Jumat sore (23/8), di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden telah menerima laporan dari Dubes RI di Kairo dan Menlu Marty Natalegawa yang sedang berada di Kanada, bahwa dalam dua hingga tiga hari terakhir ini keadaan di Mesir jauh membaik. Bahkan dikatakan, situasi Mesir betul-betul dalam pengendalian yang baik pula.

Menurut Presiden, pemerintah Republik Indonesia belum mau melakukan evakuasi atas Warga Negara Indonesia dan para mahasiswa di sana. “Kecuali kalau ada mahasiswa yang ingin benar kembali, tentu kita akan membantunya,” kata SBY.

Selain menerima laporan itu, Presiden SBY telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mohammad Najib, pada siang hari, untuk mendiskusikan langkah Indonesia dan Malaysia melihat perkembangan situasi di Mesir.

“Alhamdulillah posisi Malaysia dengan Indonesia serupa, yang intinya kita berharap agar permasalahan di Mesir bisa diselesaikan secara damai menuju ke rekonsiliasi nasional. Kemudian bisa dicegah jatuhnya korban jiwa yang semestinya bisa dicegah,” kata Presiden menegaskan.

Menurut Presiden, ada lima pernyataan Grand Syekh Al-Azhar yang ia dukung penuh. Pertama, memang intinya ini diperlukan rekonsiliasi nasional secara damai. Yang kedua, pihak militer diharapkan bisa menahan diri dan mencegah jatuhnya korban jiwa yang baru. Yang ketiga, pihak Ikhwanul Muslimin diharapkan juga bisa melakukan segala sesuatunya secara damai dan juga menjauhi kekerasan. Kemudian yang keempat, dikatakan harus dicegah perusakan rumah ibadah, gereja, ataupun rumah ibadah yang lain. Sedangkan yang kelima, menolak campur tangan asing, campur tangan dalam arti masuk kepada wilayah Mesir tapi membawa kepentingan negaranya sendiri.

“Saya mengikuti hampir setiap saat, siang dan malam, dan saya sungguh tertarik apa yang disampaikan oleh Grand Syekh Al-Azhar, Yang Mulia Bapak Ahmed al Tayeb,” ujar Presiden. (setkab.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home