MUI Minta Ulama Radikal Ja’Far Umar Thalib Tinggalkan Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua akhirnya dengan tegas meminta ustaz Ja’Far Umar Thalib dan para santrinya meninggalkan Papua karena kerawanan penyebaran ajaran Islam yang radikal yang bisa menjurus pada konflik antar umat beragama di Papua.
“Kami melakukan rapat dengan mengundang ustaz Ja’Far Umar Thalib terkait situasi yang berkembang dan membingungkan serta bisa mempengaruhi toleransi umat beragama. MUI Papua berdialog dengan beliau, sebab berita selama ini informasinya hanya katanya-katanya dan alhamdulillah beliau respons dan beliau dengan santrinya juga hadir pada pertemuan tadi,” kata Ketua MUI Papua, ustaz Al Payage, seperti dikutip dari Cendrawasih Pos, Senin (28/12).
Dia juga menjelaskan, Penolakan ini dilakukan karena masukan dari organisasi Islam, mereka mengetahui apa saja yang dilakukan Ustaz Ja'Far selama berada di papua.
“Itu keputusan kami. Kami melihat cara ustaz Ja'Far dalam berdakwah tidak relevan dengan kondisi di Papua. Di sini masyarakatnya majemuk dan tidak bisa saling menyalahkan apalagi ada juga yang dalam satu keluarga yang tidak seiman. Metode dakwah yang beliau terapkan sementara ini belum relevan tapi kalau di Jawa mungkin tak masalah,” tegas Payage.
Namun MUI juga menampik jika kedatangan ustaz yang juga pernah belajar banyak di Yaman ini ada kaitannya dengan insiden Tolikara saat Idul Fitri lalu tetapi hanya melihat umat Islam dan berdakwah serta membangun pesantren.
Dari keputusan tersebut, Ja’Far bersedia asal ada surat resmi dari pemerintah Papua sebab beliau masuk dengan resmi dan merupakan warga negara Indonesia.
“Dalam waktu dekat kami akan meminta pemerintah untuk mengeluarkan surat agar yang bersangkutan meninggalkan Papua,” imbuh Payage.
Editor : Eben E. Siadari
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...