Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 07:36 WIB | Kamis, 03 Desember 2020

Natal Tahun Ini Suram bagi Perempuan Pengrajin di Gaza

Natal Tahun Ini Suram bagi Perempuan Pengrajin di Gaza
Seorang perempuan Palestina mengerjakan hadiah bertema Natal di sebuah bengkel kerajinan tangan, di tengah wabah penyakit akibat virus corona (COVID-19), di Jalur Gaza utara pada hari Selasa (1/12/2020). (Foto-foto: Reuters)
Natal Tahun Ini Suram bagi Perempuan Pengrajin di Gaza
Perempuan Palestina yang memakai niqab, membuat mainan bertema Natal.
Natal Tahun Ini Suram bagi Perempuan Pengrajin di Gaza

GAZA, SATUHARAPAN.COM-Natal tahun ini tidak akan menjadi kemeriahan bagi para pengrajin di Jalur Gaza, Palestina, kota yang mayoritas penduduknya Muslim. Penguncian akibat pandemi virus corona telah mempersulit Asosiasi Koperasi Zeina untuk mengekspor hadiah Natal buatan tangan penduduk Gaza ke Eropa dan ke kota Betlehem Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Ada 24 perempuan Muslim Palestina, kebanyakan dari mereka mengenakan jilbab, yang bekerja di fasilitas itu untuk membuat miniatur pohon Natal, boneka merah-putih, dan boneka Santa Claus.

Namun tahun ini penjualan turun setengahnya setelah kenaikan penjualan pada liburan tahun lalu. Situasi pandemi menghancurkan rencana ekspansi dan mengubah strategi bisnis.

"Kami telah beralih dari pasar internasional ke pasar lokal," kata Haneen Alsammak, manajer eksekutif koperasi, yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan di Jalur Gaza.

Selain mainan dan boneka bertema Natal, tempat ini juga menawarkan hadiah yang sesuai dengan hari raya Muslim. Beberapa boneka produk mereka digunakan untuk mendidik anak-anak tentang pandemi dan untuk mempromosikan perilaku non kekerasan di masyarakat.

"Kami telah mencoba melakukan perubahan pada beberapa produk kami untuk menyesuaikan dengan situasi saat ini, ketika kami hidup di tengah (wabah) virus corona," tambahnya.

Tetapi dengan penurunan penjualan, "para gadis datang setiap dua hari sekali", kata Laila Tayeh, seorang desainer produk.

Gaza, di bawah pengepungan Israel sejak 2007, telah mencatat sekitar 22.000 orang terinfeksi virus corona, dan 118 orang meninggal, sebagian besar terjadi sejak Agustus. Ada kekhawatiran bahwa wabah akan meluas di daerah kantong berpenduduk padat, dua juta orang, dan banyak dari mereka yang miskin.

Sekitar 1.000 orang Kristen, kebanyakan warga Gereja Ortodoks Yunani yang merayakan Natal di bulan Januari, yang tinggal di Gaza. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home