Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:43 WIB | Rabu, 28 September 2016

NATO: Serangan di Aleppo Langgar Hukum Internasional

Saeed, yang namanya diambil dari bahasa Arab dan berarti "bahagia", babun hamadryas berusia 22 tahun, berinteraksi dengan seorang pria di taman Sabil di wilayah Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 14 September 2016. Di taman yang dekat dengan garis depan Aleppo tersebut, gencatan senjata yang diberlakukan mendorong para pengunjung untuk melihat binatang terakhir yang tersisa di kebun binatang kecil tersebut - Saeed si monyet bahagia. (Foto: AFP)

BRATISLAVA, SATUHARAPAN.COM - Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Selasa (27/9) bahwa pengeboman di kota Aleppo Suriah "benar-benar tidak dapat diterima secara moral" serta melanggar hukum internasional, dan mendesak Rusia mengambil langkah-langkah menegakkan kembali gencatan senjata di negara tersebut.

"Serangan-serangan mengerikan ini di Aleppo telah mengguncang kita semua, kekerasan dan serangan yang telah kita lihat, juga terhadap konvoi bantuan, benar-benar tidak dapat diterima secara moral dan merupakan pelanggaran gamblang terhadap hukum internasional," kata Stoltenberg dalam jumpa pers di Bratislava.

Stoltenberg tidak mengidentifikasi bahwa rezim Suriah atau sekutunya dari Moskow berada di balik serangan pesawat tempur yang menghantam kota tersebut dan menewaskan belasan warga sipil termasuk anak-anak, atau serangan mematikan terhadap konvoi bantuan di provinsi Aleppo pada pekan lalu.

Namun, komentarnya itu muncul setelah negara-negara Barat mengecam Rusia atas kekerasan tersebut, dengan Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia melakukan aksi "barbarisme". Inggris dan Prancis bahkan menganggap Rusia melakukan kejahatan perang. Sedangkan Rusia menganggap komentar retorika terhadapnya tersebut "tidak dapat diterima."

Berbicara setelah melakukan pertemuan dengan para menteri pertahanan Uni Eropa di ibu kota Slowakia, Stoltenberg mengatakan kekerasan yang sedang berlangsung ini "menekankan pentingnya menemukan solusi diplomatik dan damai terkait krisis di Suriah." (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home