Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:19 WIB | Jumat, 05 September 2014

NATO Tegaskan Dukungan Atas Ukraina

KTT Nato di Newport, Wales, diikuti para pemimpin dari sekitar 60 negara (Foto: EPA).

NEWPORT WALES, SATUHARAPAN.COM – Pakta pertahanan Atlantik Utara, NATO, menegaskan berdiri 'bersama Ukraina' dalam menghadapi pengaruh Rusia yang ingin menguncang kestabilan.

Dalam pertemuan puncak NATO di Newport, Wales, Inggris barat, NATO juga mendesak agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina dan mengakhiri 'aneksasi gelap' atas Crimea.

Melalui pernyatan yang disampaikan Sekjen NATO, Jendera Anders Fogh Rasmussen, disebutkan pula agar Rusia mundur dari konfrontasi dan kembali ke jalur perdamaian.

Kepada para wartawan, Rasmussen menegaskan tidak ada yang ingin terlibat konflik dengan Rusia dan jalan terbaik adalah sebuah penyelesaian politik.

Para pejabat pemerintah Inggris mengatakan, bahwa sanksi baru Uni Eropa dan Amerika Serikat atas Rusia kemungkinan akan diumumkan Jumat (5/9).

Sanksi tersebut, diperkirakan pembatasan lebih lanjut untuk sektor perbankan, energi, dan pertahanan.

Selain itu akan lebih banyak orang-orang yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin, yang akan mendapat larangan melakukan perjalanan ke Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Rusia selalu membantah mempersenjatai kelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur dan mengerahkan pasukannya ke sana.

AS: Pasukan Rusia di Dekat Ukraina Lebih Mematikan

Namun keterangan tersebut dibantah oleh pihak Pentagon demikian,, “Pasukan Rusia yang dikerahkan di dekat perbatasan timur Ukraina “lebih mematikan” dibandingkan sebelumnya dan mereka dilengkapi senjata berat seperti artileri dan senjata pertahanan udara, “ kata Pentagon pada Kamis (4/9) .

“Pasukan yang kami lihat di perbatasan benar-benar sangat cakap, mungkin lebih cakap, lebih mematikan dari semua yang kami lihat sebelumnya hingga hari ini,” ujar juru bicara Kolonel Steven Warren kepada para reporter.

“Kontingen Rusia saat ini memiliki “konsentrasi yang lebih tinggi” pada artileri, roket, sistem antipesawat, serta para teknisi dan tentara lain yang memberikan logistik dan dukungan lainnya untuk pasukan tempur, ujarnya.

“Mereka adalah pasukan bersenjata berkemampuan tinggi yang membuat kami sangat khawatir,” ujar Warren.

Komentarnya muncul ketika konflik di Ukraina mendominasi KTT, yang dihadiri para pemimpin NATO di Inggris, dengan banyaknya imbauan terhadap aliansi untuk memberikan bantuan lebih banyak terhadap militer Kiev dan untuk mengerahkan tentara di blok negara-negara bekas Soviet yang saat ini menjadi anggota NATO.

Sementasra itu, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dan para pemberontak yang didukung Rusia mengatakan sebuah gencatan senjata mungkin bisa tercapai Jumat (5/9).

NATO menuduh Moskow mengirimkan ratusan tentara ke Ukraina dalam kondisi yang mereka sebut sebagai ancaman paling serius terhadap keamanan di Eropa sejak Perang Dingin. (AFP/Ant/BBC.co.uk)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home