Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:00 WIB | Selasa, 26 Agustus 2014

Poroshenko Bubarkan Parlemen Ukraina

Presiden Ukraina Petro Poroshenko melambai ke arah massa dalam sebuah parade militer memperingati 23 tahun kemerdekaan Ukraina di pusat kota Kiev pada 24 Agustus 2014. Presiden Ukraina itu pada Minggu mengecam "agresi" Rusia saat Kiev menggelar parade Hari Kemerdekaan simbolis sambil memerangi pemberontak pro-Moskow di wilayah timur negara itu. (Foto: AFP)

KIEV, SATUHARAPAN.COM - Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Senin (25/8) membubarkan parlemen, menyerukan pemilihan dini pada 26 Oktober saat negaranya terus bergulat dengan pemberontakan pro-Rusia di bagian timur.

“Saya sudah memutuskan untuk mengakhiri kekuasaan Verkhovna Rada (parlemen Ukraina) lebih dini,” ungkapnya dalam situs web resmi. “Parlemen baru akan dipilih pada 26 Oktober 2014.”

Pembubaran parlemen Ukraina sudah secara luas diperkirakan setelah koalisi berkuasa runtuh bulan lalu, dan Poroshenko pada 1 Agustus berjanji akan menggelar pemilihan baru dalam beberapa bulan mendatang, bukan pada 2017.

Presiden pada Senin juga menuduh beberapa anggota parlemen mendukung pemberontakan pro-Rusia di timur negara itu, tempat lebih dari 2.200 orang tewas dalam empat bulan terakhir.

“Susunan (parlemen) Verkhovna Rada saat ini mendukung (mantan pemimpin terguling Viktor) Yanukovich,” ungkap Poroshenko, menuding anggota parlemen mengesahkan undang-undang “kediktatoran” di bawah kepemimpinan mantan presiden yang didukung Moskow.

Pengumuman itu keluar beberapa jam menjelang perundingan dengan Presiden Vladimir Putin di Minsk pada Selasa (26/8), tempat keduanya diperkirakan akan mencoba membahas penyelesaian krisis.

Banyak anggota parlemen “seolah-olah tidak menjadi sponsor dan pembantu langsung, namun menjadi pendukung militan separatis” di Ukraina timur, ungkapnya, seraya menambahkan bahwa “pemilihan parlemen merupakan bagian dari rencana damai saya.”

“Saya anggap kemenangan di Donbass dan kemenangan kekuatan reformasi demokratik di Verkhovna Rada sebagai sebuah proses terkait,” ungkapnya, merujuk pada nama populer untuk kubu separatis timur Ukraina, Donetsk dan Lugansk. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home