Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 22:50 WIB | Senin, 14 Maret 2016

OJK-BEI Bentuk Lembaga Pembiayaan Dukung Transaksi Marjin

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio saat memberikan sambutan saat akan melakukan telekonferensi dengan perwakilan di Makassar, Medan dan Bali untuk berdialog bersama Wapres Jusuf Kalla. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) merencanakan untuk membentuk suatu lembaga pembiayaan khusus yang dapat mendukung permodalan perusahaan sekuritas melakukan transaksi marjin.

"Kita tahu, broker (perusahaan sekuritas) punya keterbatasan modal untuk memberikan fasilitas transaksi marjin kepada nasabahnya. Jadi, kita melihat sebenarnya peran lembaga pembiayaan itu nantinya bisa cukup tinggi," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Jakarta, hari Senin (14/3).

Ia mengharapkan bahwa dibentuknya lembaga pembiayaan itu dapat meningkatkan aktivitas transaksi saham di pasar modal domestik sehingga dapat membuat likuiditas semakin tinggi.

Ia mengemukakan bahwa saat ini OJK bersama BEI masih mempelajari rencana pembentukan lembaga pembiayaan itu salah satunya mengenai peraturan, persyaratan, mitigasi risiko, dan lainnya.

"Ini masih wacana awal, kita lakukan kajian lebih lanjut," katanya.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menambahkan bahwa lembaga pembiayaan itu nantinya akan memberikan fasilitas margin kepada semua Anggota Bursa untuk dapat bertransaksi pada semua saham di BEI dengan nilai margin yang tinggi.

"Bursa Efek diluar negeri banyak yang menginisiasi pembentukan lembaga pembiayaan yang dapat membiayai broker untuk transaksi margin. Kita berharap, perusahaannya berdiri tahun ini," ujarnya.

Ia memaparkan bahwa untuk tahap awal, lembaga itu dapat memberikan fasilitas pembiayaan margin sekitar Rp 100 miliar kepada Perusahaan Sekuritas yang memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) di atas Rp 250 miliar.

Tito Sulistio mengatakan bahwa lembaga pembiayaan untuk perusahaan sekuritas itu nantinya juga akan melibatkan BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai pemegang saham.

"Nanti kita bentuk perusahaan pembiayaannya. Pemegang sahamnya nanti seperti self-regulatory organization (SRO) pasar modal. Diharapkan tahun ini lembaganya berdiri," katanya. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home