Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 09:10 WIB | Rabu, 20 November 2013

Operasional Bus-bus Baru, Ditangani Pemprov DKI

Kendaraan pribadi yang masuk jalur busway. (Foto: dok. satuharapan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Awal Januari akan datang 310 bus TransJakarta baru. Dan, 346 bis sedang dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang akan beroperasi di lajur khusus TransJakarta juga sebagai feeder TransJakarta. Oleh sebab itu, jalur yang biasa disebut jalur busway akan penuh pada awal Januari 2014. Sehingga, headway-nya (jarak tunggu antarbus) menjadi rapat, serta daya angkutnya akan bertambah. Optimisme ini disampaiakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Selasa (19/11).

Basuki juga menambahkan, kelak semua bus reguler akan masuk jalur busway, termasuk bus pariwisata.

Sayang Pom BBG Belum Siap

Ada berbagai tipe bus yang akan datang. TransJakarta dan APTB panjangnya 12 meter. Bus sedang panjangnya 9 meter, lebih panjang dari metromini yang tujuh meter. Bus sedang akan menggunakan bahan bakar gas (BBG). Akan tetapi, mantan Gubernur Bangka belitung ini menyesalkan kendala yang ada, yaitu stasiun pengisian BBG belum mencukupi.

Basuki menuturkan karena armada busnya sendiri sudah mulai datang mulai Desember 2013, maka pihaknya sudah mulai melaksanakan lelang infrastruktur untuk halte. Bus akan dikelola pemerintah sendiri. Operator-operator yang kinerja tidak baik akan dihentikan kerjasamanya.

Pembelian Bus Pakai E-Katalog, DPRD Tidak Setuju

Bahkan, nanti sopir-sopir bus ini akan digaji lebih dari UMP (upah minimum provinsi) yaitu Rp 3,5 juta. Hanya, Basuki tidak yakin DPRD menyetujui dalam APBD. Kalau tidak setuju, pihaknya akan menggunakan sponsor, “Kalau tidak setuju kita pakai pola iklan semua,” ujarnya.

Basuki tidak mau memusingkan persoalan DPRD yang tidak menyetujui pembelian bus dengan e-katalog, tapi dirinya tetap akan menargetkan penganggarannya pada pemilu legislatif April 2014 mendatang. “Kita tidak mau membahas DPRD. Kita gunakan anggaran tahun ini, tapi tidak bisa beli barang kan? Kita mau beli pakai e-katalog, tapi DPRD tidak setuju, karena  tidak pakai tender lagi,” katanya.

Akan tetapi, menurut Basuki meskipun ketua dewan secara lisan mengatakan tidak menyetujui pembelian bus yang banyak itu, alasannya bukan karena e-katalog, tapi dirinya tidak yakin. Dia berujar kalau masyarakat menilai DPRD menghambat, mereka pasti tidak terpilih lagi. “Ya sudah kita tunggu anggota DRPD yang baru pelantikan Juni-Juli, jadi yang akan kita bicarakan anggaran tahun 2015.”  

“Jadi yang penting sekarang ini bisnya bagus halte, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) semua bagus, taman kota bagus, jalur pedestrian juga baik kondisinya. Kalau ini tercapai, orang akan baik kesannya terhadap Jakarta,” kata Basuki.

“Untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam perbaikan sistem transportasi massal,  jangan diukur sekarang, tapi nanti kalau busnya sudah datang dan mulai beroperasi,” jelas Udar Pristono, Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) DKI Jakarta.  

Operasional Dikelola Pemprov

Operator bus sedang adalah BLU (Badan Layanan Umum) TransJakarta. BLU TansJakarta berada di bawah Dinas Perhubungan, jadi kita mengelola sendiri. Pargaulan Butarbutar dari Dishub, dalam hal ini yang diberikan tanggung jawab terhadap perencanaan pengelolaan bus pada authorized workshop yang sudah ada sesuai dengan mereknya.

Dengan begitu, suku cadang yang didapat asli. Tenaga ahlinya betul-betul ahli, sehingga umur kendaraannya lebih panjang dan juga performance-nya tidak mogok-mogok terus, menurut Pristono.

Jadi nanti melalui tiket yang dijual ke masyarakat bisa untuk membiayai maintenance-nya, membeli bahan bakar, membayar sopirnya juga, tambah Pristono. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home