Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:58 WIB | Senin, 20 Oktober 2014

Oxfam Peringatkan Ebola Bisa Jadi Bencana Kemanusiaan

Teresa Romero tertular ebola setelah merawat dua misionaris Afrika Barat. (Foto: voaindonesia.com)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) bantuan internasional Oxfam menyerukan kepada para menteri luar negeri Uni Eropa untuk melakukan lebih banyak hal guna melawan ebola, penyakit yang digambarkan Oxfam sebagai “bencana kemanusiaan nyata bagi generasi kita”.

Kepala Oxfam Mark Goldring menyerukan agar lebih banyak tentara, staf medis, dan dana dikirim ke Sierra Leone, Guinea, dan Liberia, tiga negara di Afrika Barat yang terkena paling parah. Goldring mengatakan negara-negara di dunia gagal membuat komitmen untuk melawan ebola “yang telah menimbulkan banyak korban”.

Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, dalam sebuah surat terbuka kepada BBC hari Minggu (19/10) mengatakan, perang melawan ebola adalah salah satu perang “di mana seluruh dunia berkewajiban melakukannya”. Sirleaf mengatakan “merupakan tugas seluruh warga dunia untuk menyampaikan pesan bahwa mereka tidak akan membiarkan jutaan warga Afrika Barat berjuang sendirian”.

WHO mengatakan, lebih dari 4.500 orang di Afrika Barat meninggal akibat ebola. Beberapa pakar kesehatan memperkirakan ribuan orang lain bisa meninggal sebelum akhir tahun ini.

Perawat Spanyol yang Tertular Ebola Sembuh

Sementara itu, Pemerintah Spanyol menyatakan, seorang perawat Spanyol yang menjadi orang pertama yang tertular ebola di luar Afrika Barat telah sembuh.

Hasil pemeriksaan atas perawat Teresa Romero menunjukkan ia tidak lagi terjangkit virus itu, namun pemeriksaan kedua diperlukan sebelum memastikan terbebas dari ebola.

Romero terkena ebola saat merawat dua pasien di rumah sakit Madrid dua minggu lalu.

Romero dipastikan positif terkena ebola pada 6 Oktober, setelah merawat dua misionaris yang meninggal akibat virus tersebut.

Perawat berusia 44 tahun itu mengatakan kemungkinan tertular karena ia membuka pakaian khusus untuk pelindung.

Seorang dokter di Madrid mengatakan, Romero mungkin menyentuh mukanya sendiri dengan sarung tangan yang digunakan untuk merawat dua misionaris itu.

Suami Romero termasuk di antara 15 orang yang dikarantina. Romero dirawat di rumah sakit Carlos III, Madrid, dan dilaporkan disuntikkan serum manusia yang mengandung antibodi pasien selamat ebola.

Pernyataan dari Pemerintah Spanyol menyebutkan tes darah Romero menunjukkan ia tidak lagi terkena virus itu. (voaindonesia/bbc.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home