Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:49 WIB | Minggu, 26 September 2021

Palestina Minta Sudan Serahkan Aset Hamas Yang Disita

Militan Hamas berparade di jalan-jalan untuk Bassem Issa, seorang komandan tinggi Hamas, yang dibunuh oleh tindakan militer Pasukan Pertahanan Israel sebelum gencatan senjata dicapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel, di Kota Gaza, hari Sabtu, 22 Mei 2021. (Foto: dok. AP)

GAZA, SATUAHARAPAN.COM-Otoritas Palestina (PA) mendesak pemerintah Sudan untuk menyerahkan aset yang telah disita sebagai bagian dari tindakan keras yang menargetkan operasi yang berbasis di Sudan untuk mendanai kelompok militan Palestina, Hamas.

Sudan telah lama menjadi sekutu Hamas di bawah mantan Presiden Omar Al-Bashir, tetapi sejak ia digulingkan pada 2019, otoritas Sudan telah mengambil alih investasi dan perusahaan yang mereka katakan telah menyalurkan dana ke kelompok Islamis itu selama bertahun-tahun.

“Kami berharap negara #Sudan yang selama ini menjadi pendukung (rakyat dan pemerintah) #Palestina, untuk menyerahkan aset bergerak dan tidak bergerak yang disita kepada Negara Palestina dan Pemerintahnya,” kata Husein Al- Sheikh, seorang pejabat senior Palestina yang dekat dengan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan di Twitter, hari Sabtu (25/9).

Hamas, saingan berat Abbas, mengatakan pada hari Jumat (24/9) bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan dengan perusahaan dan individu yang menjadi sasaran tindakan keras Sudan, dengan mengatakan aset yang disita milik investor dan bisnis Palestina.

Di Khartoum, seorang pejabat senior di gugus tugas yang mengawasi penyitaan aset yang dipimpin pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Gugus tugas mengatakan tidak menyita properti pribadi yang sah, melainkan mengambil properti publik yang disalahgunakan selama pemerintahan panjang Al-Bashir.

Hamas ditetapkan oleh Barat sebagai organisasi teroris, dan pengambilalihan aset oleh Sudan atas setidaknya terhadap belasan perusahaan yang menurut para pejabat terkait dengan Hamas telah membantu mempercepat penataan kembali dengan pemerintah Barat sejak penggulingan Bashir.

Selama setahun terakhir, Khartoum telah memenangkan penghapusan dari daftar negara sponsor terorisme (SST) oleh Amerika Serikat dan berada di jalur untuk pembebasan lebih dari US$ 50 miliar utang.

Pada saat yang sama, Hamas telah kehilangan pangkalan asingnya di mana anggota dan pendukungnya dapat tinggal, mengumpulkan uang, dan menyalurkan senjata dan dana dari Iran ke Jalur Gaza, menurut analis Sudan dan Palestina. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home