Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 14:11 WIB | Rabu, 15 April 2015

Panglima TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan KAA

Panglima TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan KAA
Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko memimpin Apel Gelar Pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP Konferensi Asia Afrika (KAA) di lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Rabu (15/4). (Foto-foto: Puspen TNI)
Panglima TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan KAA
Kekuatan personel pada pelaksanaan pengamanan VVIP KAA ke-60 tahun 2015 berjumlah 16.631 personel

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko secara langsung memimpin Apel Gelar Pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP Konferensi Asia Afrika (KAA) di lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Rabu (15/4). Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika 2015 dalam rangka peringatan ke-60 Asia-Afrika dan peringatan ke-10 New Asian-African Startegic Partnership, akan dilaksanakan di Jakarta dan Bandung.

Kekuatan personel pada pelaksanaan pengamanan VVIP KAA ke-60 tahun 2015 berjumlah 16.631 personel dengan perincian: 300 orang dari Komando Gabungan Pengamanan (Kogabpam); 500 orang dari Kosatgapam TNI; 4.256 orang dari Satgaspam VVIP; 3.550 orang dari Satgas Pamwil-1; 3.150 orang dari Satgas Pamwil-2; 5.416 orang dari Satgaspam VIP-1; 3.136 orang dari Satgaspam VIP-2; 750 orang dari Satgas Passus; 1.000 orang Satgas Laut; 600 orang dari Satgas Hanud; 1.300 orang dari Satgas Udara (Koopsau-I); 762 orang dari Satgas Intel; 150 orang Satgas Kodam II/Sriwijaya; 150 orang Satgas Kodam IV/Diponegoro dan 750 orang dari Pasukan Standby Force.

Tujuan Gelar Pasukan Pengamanan Wilayah ini adalah untuk mengecek secara fisik tentang kesiapan personel, materiil, dan alutsista dari masing-masing satuan yang terlibat langsung dalam pengamanan KTT KAA tahun 2015. Selain itu, Apel Gelar Pasukan ini juga bertujuan untuk mengetahui secara langsung keadaan dan hambatan yang dihadapi setiap satuan yang mendapat tugas dan tanggung jawab pengamanan, dimulai dari kedatangan delegasi peserta, kedatangan kepala negara/pemerintahan, dan pada saat berlangsungnya KTT sampai dengan kepulangannya. Dengan demikian dapat diperoleh kepastian seluruh personel, materiil dan alutsista yang akan digelar benar-benar siap, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Panglima TNI dalam pengarahannya mengatakan, Apel Gelar Kogabpam KAA ke-60 ini diharapkan memberikan keyakinan kepada pemerintah bahwa setiap personel TNI-Polri di dalam satuan tugas dan komando gabungan telah bersinergi, sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing guna mendukung suksesnya penyelenggaraan kegiatan KAA ini dengan tertib, aman, nyaman dan lancar.

“TNI dan Polri tidak akan membiarkan pihak mana pun mengganggu pelaksanaan konferensi yang sejauh ini persiapannya sudah berjalan baik,” kata dia.

“Kehadiran pemimpin suatu negara dalam forum konferensi dan peringatan KAA ke-60 tahun 2015, merupakan kehadiran simbol negara yang mencerminkan kepentingan negara yang diwakili, sehingga kehadirannya harus diberikan jaminan keamanan,” kata dia.

“Saya selaku Panglima TNI menginstruksikan kepada seluruh unsur pimpinan dan segenap prajurit TNI-Polri, untuk tidak ragu-ragu dalam mengatasi permasalahan dan perkembangan situasi di lapangan. Dalam melaksanakan tugas, setiap prajurit harus selalu memegang teguh prinsip netral, tegas, dan profesional, artinya menggunakan prosedur tetap dan etika dalam melaksanakan tindakan pengamanan, dengan selalu mengendalikan diri, menjaga emosi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi,” dia menambahkan.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan kepada seluruh satuan jajaran TNI-Polri, khususnya prajurit yang terlibat langsung sebagai Kogabpam KAA, untuk terus melakukan analisa terhadap setiap perkembangan situasi secara terkoordinasi dengan unsur-unsur intelijen BIN, Bais TNI, dan unsur intelijen daerah guna mendapatkan informasi yang benar dan akurat.

“Deteksi situasi dan kondisi di wilayah masing-masing serta laporkan secara cepat apabila terjadi situasi negatif, guna tindakan lanjutan,” ujar dia.

Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika merupakan wujud aktualisasi semangat perjuangan Asia Afrika sejak 1955 dalam menjawab setiap perkembangan dan tantangan yang dihadapi masing-masing negara Asia Afrika melalui kemitraan dan kerja sama yang konkret untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Karena itu kegiatan tersebut harus sukses karena menyangkut kewibawaan dan kehormatan bangsa Indonesia di mata internasional. (Puspen TNI)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home