Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 17:43 WIB | Selasa, 17 Februari 2015

Patriark Koptik Sebut 21 Korban Pemenggalan, Martir Iman

Kerabat korban pemenggalan oleh ISIS Libya melakukan reli pada Senin (16/2) memohon pemerintah untuk melakukan tindakan atas kekejaman ini. (Foto: Reuters/alarabiya.com)

ALEKSANDRIA, SATUHARAPAN.COM – Patriark Koptik Alexandria menyebut 21 orang Kristen Koptik Mesir sebagai martir iman.

Fides News Agency melaporkan pada Senin (16/2) bahwa Ibrahim Isaac Sidrak, patriark Koptik Katolik Alexandria, mengungkapkan “belasungkawa kepada semua keluarga para martir yang memberikan hidup mereka untuk iman.” Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Abdel Fattah al Sisi dan semua lembaga pemerintah Mesir yang memberikan tanggapan langsung terhadap tindakan terorisme.

Sidrak mengacu serangan udara Mesir terhadap kelompok Negara Islam (ISIS) di Libya hanya beberapa jam setelah video yang menunjukkan pembantaian ini dirilis. Video berjudul “Pesan yang Ditandatangani dengan Darah untuk Bangsa Salib”. Pemerintah al Sisi dikabarkan memukul kamp, situs pelatihan, dan tempat penyimpanan senjata di Libya yang diselenggarakan oleh jihadis.

Paus Fransiskus juga menentang pembunuhan itu. Dan, mengatakan bahwa orang-orang percaya dibunuh hanya karena mereka adalah orang Kristen.

“Darah saudara-saudara Kristen dan saudari kita adalah kesaksian yang berteriak untuk didengar. Tidak ada bedanya apakah mereka menjadi Katolik, Ortodoks, Koptik atau Protestan. Mereka adalah orang-orang Kristen! Darah mereka satu dan sama. Darah mereka menjadi saksi Kristus ,” kata Fransiskus.

Para pria memakai jumpsuits oranye dikenali sebagai orang Kristen Mesir yang ditahan oleh Negara Islam berbaris diapit oleh orang-orang bersenjata di sepanjang pantai dekat Tripoli, dalam gambar dari video di media sosial tertanggal 15 Februari 2015.

Negara Islam merilis video ini pada Minggu yang dimaksudkan untuk menunjukkan pemenggalan 21 Kristen Mesir yang diculik di Libya. Dalam video tersebut, militan hitam memaksa mereka berlutut, kemudian dipenggal. Kantor berita negara Mesir MENA mengutip juru bicara Gereja Koptik yang mengonfirmasi bahwa 21 Kristen Mesir itu sudah mati.

“Seperti yang kita ingat saudara-saudari itu meninggal karena mengaku Kristus sebagai juru selamat. Saya meminta bahwa kita sling menguatkan untuk terus maju dalam gerakan ekumenisme ini yang memberikan kita kekuatan, ekumenisme darah. Para martir adalah milik semua orang Kristen.”

Para korban diyakini sebagai 21 Kristen Koptik yang diculik dalam serangan oleh kelompok bersenjata bertopeng dari sebuah kompleks perumahan di Sirte, Libya, pada Desember dan Januari.

International Christian Concern mengatakan bahwa militan yang melakukan pemenggalan perlu dibawa ke pengadilan.

“Islam ekstremis terus mengklaim inspirasi mereka atas tindakan mereka dari keyakinan agama mereka dan sekali lagi melakukan kekerasan mengerikan dalam membangun keyakinan agama mereka. Kami sangat mendesak pemerintah Mesir untuk bertindak cepat untuk memberikan perlindungan bagi warganya yang tetap berada di Libya dan wajah ancaman dilanjutkan jika mereka mencoba untuk meninggalkan negara,” kata Todd Daniels, ICC manajer regional Timur Tengah.

Selain serangan udara, al-Sisi menyatakan tujuh hari berkabung nasional bagi orang Kristen dibunuh.

“Mesir dan seluruh dunia berada dalam pertempuran sengit dengan kelompok ekstremis yang membawa ideologi ekstremis dan berbagi tujuan yang sama,” kata presiden Mesir.

Komunitas Kristen di Mesir telah melakukan reli di jalan protokol begitu mendengar 21 warga Koptik itu dibunuh. Fr. Hani Bakhoum Kiroulos, sekretaris patriarkat Katolik Koptik, mengatakan bahwa Muslim dan Kristen dan bersatu melawan terorisme.

“Jika tujuan mereka adalah untuk memecah belah kita, mereka telah gagal,” kata Kiroulos tentang tindakan ISIS.

“Kecaman keras juga keluar dari Universitas Al Azhar Kairo. Dan, pembalasan cepat oleh Angkatan Udara Mesir pada basis Negara Islam di Libya juga menunjukkan bahwa bagi pemerintah Mesir warganya semua sama. Dan, bahwa Mesir menderita sebagai bangsa yang menjadi korban para teroris haus darah.”

Nama-nama martir tersebut adalah

1. Milad Makeen Zaky
2. Abanub Ayad Atiya
3. Maged Solaiman Shehata
4. Yusuf Shukry Yunan
5. Kirollos Shokry Fawzy
6. Bishoy Astafanus Kamel
7. Somaily Astafanus Kamel 
8. Malak Ibrahim Sinweet
9. Tawadros Yusuf Tawadros
10. Girgis Milad Sinweet
11. Mina Fayez Aziz
12. Hany Abdelmesih Salib
13. Bishoy Adel Khalaf
14. Samuel Alham Wilson
15. Worker from Awr village
16. Ezat Bishri Naseef
17. Loqa Nagaty
18. Gaber Munir Adly
19. Esam Badir Samir
20. Malak Farag Abram
21. Sameh Salah Faruq

(christianpost.com)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home