Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 07:29 WIB | Kamis, 18 Juli 2013

Paus: Betapa Tak Ternilainya Kehidupan Manusia

Paus Fransiskus. (Foto: dok.)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus  Fransiskus  menegaskan bahwa bertapa tak ternilainya semua kehidupan manusia.  "Bahkan mereka yang paling lemah dan paling rentan, orang sakit, orang tua, anak yang belum lahir dan orang  miskin adalah karya ciptaan Allah, yang diciptakan dalam gambar-Nya sendiri, ditakdirkan untuk hidup selamanya, dan kita pantas menunjukkan rasa hormat," kata Paus.

Paus mengatakan hal itu berkaitan dengan situasi di Britania Raya dan Irlandia yang tengah berdebat tentang isu  hak untuk hidup yang berkaitan dengan kebijakan perawatan kesehatan. Paus mendorong umat Kristen untuk menjunjung tinggi "betapa tak ternilai semua kehidupan manusia."

Pesan itu disampaikan berkaitan dengan Perayaan Gereja Katolik di Inggris dan Wales, pada 28 Juli mendatang. Konferensi Waligereja Inggris dan Wales menerbitkan pesan Paus  tersebut Selasa (16/7). Pesan untuk Hari Kehidupan itu untuk memastikan bahwa kehidupan manusia selalu menerima perlindungan sebagaimana haknya.

Dia menegaskan bahwa "kemuliaan Tuhan terlihat dalam kehidupan manusia".  Paus mengatakan, "Semua dari kita harus merawat kehidupan, menghargai kehidupan, dengan kelembutan, kehangatan. Memberikan nyawa  untuk membuka hati, dan untuk merawat kehidupan  dengan kelembutan dan kehangatan bagi orang lain, memiliki kepedulian dalam hati untuk orang lain.”

"Merawat kehidupan dari awal sampai akhir, betapa sederhana, betapa indah. Jadi, pergi dan jangan berkecil hati. Rawatlah kehidupan. Ini sangat sepadan!" kata Paus.

Perayaan itu  berfokus pada perawatan dan perlindungan bagi orang tua, orang-orang yang hendak bunuh diri dan keluarga mereka, serta mereka yang belum lahir, dan ibu mereka.

Salah satu inisiatif  utama yang dilakukan adalah membangun sebuah lingkungan belas kasih dan perawatan yang memelihara dan menopang kehidupan. Paus datang ke Irlandia sebagai anggota parlemen Irlandia yang sedang mempertimbangkan langkah-langkah baru untuk memungkinkan aborsi bagi perempuan yang hidupnya berisiko karena kondisi medis atau ancaman bunuh diri.

Di Inggris, dokter Katolik menyampaikan kampanye anti-euthanasia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah untuk mengakhiri protokol “mengakhiri kehidupan” yang kontroversial, setelah ditemukan  ada bukti penyalahgunaan dan penderitaan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home